Kelompok Mahasiswa Papua di AS Deklarasi Empat Pernyataan

Kelompok Mahasiswa Papua di AS Deklarasi Empat Pernyataan

Konferensi internasional mahasiswa Papua di Los Angeles. (Foto: KJRI Los Angeles)

Kelompok mahasiswa Papua yang sedang kuliah di Amerika Serikat dua hari lalu menggelar konferensi internasional pertama.

Acara tersebut bertajuk "Golden Generation of Papua: Shine On".

Konferensi ini merupakan gagasan Forum of Papuan Youth and Scholar dan Ikatan Mahasiswa Papua di Amerika Serikat (IMAPA), dan sepenuhnya didukung oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, seluruh KJRI di Amerika Serikat, serta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Kegiatan ini diikuti sekitar 200 mahasiswa Indonesia asal Provinsi Papua dan Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di Amerika, luar Amerika (Filipina, Inggris dan Kanada), dan Indonesia. Kegiatan dibuka secara resmi melalui penabuhan Tifa oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, John Wempi Wetipo; Staf khusus Milenial Presiden RI, Billy Mambrasar, wakil Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat, seluruh Kepala Perwakilan RI di AS, ketua IMAPA 2017-2019 Michael Anies Labene dan Penggagas International Conference of Papuan Youth and Scholar Rini S. Modouw.

Konferensi tersebut membahas ide dan gagasan serta peran pemuda Papua dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi bagi Percepatan Pembangunan Kawasan Indonesia Timur sebagaimana prioritas Pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.

 

Deklarasi empat pernyataan

Di penghujung Konferensi, para pemuda bersama-sama mencetuskan "Deklarasi Generasi Emas Papua Los Angeles" atau Deklarasi Los Angeles yang menekankan, sebagai berikut:

1. Berkomitmen untuk bersatu dan bersinergi dalam mewujudkan forum internasional pemuda, pelajar dan cendikiawan Tanah Papua untuk memajukan Sumber Daya Manusia Papua yang handal dalam menghadapi tantangan global serta untuk membangun Tanah Papua di segala bidang menuju Indonesia sebagai kekuatan Ekonomi Dunia ke-4 pada tahun 2045.

2. Mendorong gerakan inovasi dan kreativitas, mendorong partisipasi aktif pemerintah dan swasta dalam mendukung pemuda-pemudi Tanah Papua sehingga dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan Tanah Papua, Indonesia, dan dunia secara berkelanjutan.

3. Berkomitment mendorong minat dan kemampuan kewirausahaan (Entrepreneurship Skills) pemuda Papua, untuk menjadi solusi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi serta kemampuan soft skills dan hard skills guna bersaing dan berdaya guna di era Revolusi Industri 4.0.

4. Menyerukan kepada seluruh pemudapemudi Tanah Papua untuk tidak takut bermimpi besar dan menyampaikan ide, gagasan secara terbuka dan bekerja keras untuk merealisasikannya untuk kepentingan bangsa dan negara.

 

Membangun SDM Papua

Konferensi ini turut menyelenggarakan program link and match dalam bentuk program magang (OPT-Optional Practical Training) dan rekrutmen di beberapa perusahaan Amerika Serikat dan Indonesia. Perusahaan yang berpartisipasi adalah Artha Graha, Freeport McMoran, Panda Restaurant Group, Kikka Sushi, Lion Air Group, Air Asia Indonesia, JANS Food, D-Art Collection dan American Furniture Manufacturing.

Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Saud P. Krisnawan menyatakan, "penyediaan lapangan kerja merupakan gagasan KJRI Los Angeles dan menjadi salah satu tujuan penting dari pelaksanaan Konferensi sehingga membuka kesempatan bagi mahasiswa Papua setelah berhasil lulus."

Saud menambahkan, program link and match ini merupakan bagian dari upaya membangun SDM Papua yang pada gilirannya berkontribusi pada pembangunan di Tanah Papua, Indonesia.

Pada 21 Desember 2019, Konferensi akan dilanjutkan dengan kegiatan Musyawarah Organisasi Mahasiswa (MUSORMA) IMAPA. Agenda MUSORMA IMAPA adalah membentuk secara formal organisasi kemahasiswaan Papua dan pemilihan kepengurusan baru tahun 2019-2021.

Organisasi IMAPA ini akan menjadi bagian dari Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (PERMIAS). Rangkaian kegiatan Konferensi akan ditutup dengan perayaan Natal Bersama pada 22 Desember 2019.

Saat ini ada sekitar 300 mahasiswa terbaik Indonesia asal Papua dan Papua Barat yang sedang kuliah di berbagai universitas di sejumlah negara bagian AS. Mayoritas mahasiswa tersebut merupakan penerima beasiswa yang bersumber dari dana Otonomi Khusus yang dikelola langsung oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews