Tak Hanya Muntah, Para Santri Keracunan Makanan di Karimun juga Alami Diare

Tak Hanya Muntah, Para Santri Keracunan Makanan di Karimun juga Alami Diare

Para santri dirawat di Puskesmas Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Dugaan keracunan makanan di Ponpes Hidayatullah, Meral, Kabupaten Karimun berawal dari gejala rasa mual pusing dan muntah-muntah. Mereka juga mengalami sakit perut hingga diare. Gejala tersebut dirasakan para santri sejak Jumat (13/12/2019) subuh.

"Rasa mual juga pusing-pusing. Terasanya subuh," ujar seorang santri yang dirawat di RSUD Muhammad Sani Karimun, Zaimah.

Ia mengakui sebelumnya bersama santri lain mengkonsumsi makanan yang dibawa oleh tamu dan dimakan bersama-sama di Ponpes tersebut.

"Tidak tau juga. Tapi kemarin makan ayam yang dibawa tamu, semuanya makan makanan itu," katanya dengan lemas.

Sementara itu, dari keterangan pihak rumah sakit yang melihat gejala yang ada, menduga akibat keracunan makanan.

"Kita belum dapat katakan ini gejala keracunan atau apa. Namun, biasanya seperti itu," kata Kepala Bidang Pelayanan RSUD Muhammad Sani, Dedi Abriyanto.

Hingga kini belum disimpulkan makanan yang dikonsumsi santri ini, terkontaminasi zat berbahaya atau bakteri tertentu seperti apa. Polisi dan Dinkes Karimun masih melakukan penyelidikan.

 

Jumlah korban keracunan bertambah jadi 83 orang

Total korban dugaan keracunan makanan di Ponpes Hidayatullah sudah tercatat sebanyak 83 orang hingga Jumat (13/12/2019) sore.

Para korban mendapat perawatan tim medis di tiga lokasi. Sebagian juga telah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan, para santri dan guru ponpes yang menjadi korban itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun, Puskesmas Meral Barat, dan Puskesmas Balai.

"Menjelang Magrib, total pasien yang ditangani sudah mencapai 83 orang. Dirujuk ke RSUD 27 pasien, rujuk ke Puskesmas balai ada 6 orang pasien," katanya, Jumat (13/12/2019) sore.

Dinas Kesehatan telah mengambil beberapa sampel makanan daging ayam dan air minum yang dikonsumsi sejumlah santri dan pengajar di ponpes tersebut.

"Belum dipastikan. Kita bawa sampel berupa sisa makanan yaitu ayam dan air untuk bawa ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews