Masuk Angin Utara, Pantai Trikora Dipadati Ratusan Kelong

Masuk Angin Utara, Pantai Trikora Dipadati Ratusan Kelong

Ratusan kelong yang merapat di Pantai Trikora Bintan seiring datang angin musim utara. (Foto: Ari/batamnews)

Bintan - Musim Angin Utara yang kini mulai melanda Pulau Bintan membuat ratusan kelong apung berlabuh jangkar di sepanjang Pantai Trikora, Kecamatan Gunung Kijang. 

Hal ini membuat nelayan harus mencari alternatif mata pencarian lain sebab kelong tak dapat beraktivitas selama musim ekstrim itu.

Salah seorang nelayan, Reza mengatakan ratusan kelong itu sengaja ditarik dari tengah laut ke pantai. Karena untuk mengantisipasi agar kelong tak rusak atau hilangnya akibat dihantam ombak dan angin kencang.

“Pemandangan seperti ini sudah biasa di saat masuk monson (musim angin utara). Karena jika kelong dibiarkan di tengah laut akan beresiko tinggi rusak bahkan hilang,” ujar bapak anak satu asal Kawal ini, Kamis (21/11/2019).

Dengan ditariknya kelong ke pantai, kata Andi, otomatis banyak aktivitas nelayan kelong dalam menangkap ikan terhenti sementara. Namun ikan tetap ada di pasaran sebab masih ada nelayan kelong yang berani melaut  meskipun jumlahnya sedikit.

“Selain kelong, aktivitas menangkap ikan di laut masih dilakukan oleh nelayan. Namun bagi yang bekerja di kelong sebagiannya sudah beralih melakukan aktivitas lain,” jelasnya. 

Nelayan Gunung Kijang, Anton mengatakan musim angin utara ini memiliki 2 tahapan. Saat ini, kata dia, baru masuk yang pertama setelah itu akan ada reda sesaat kemudian masuk tahan kedua dengan kondisi angin yang sangat kencang dan ombak besar.

“Kalau sudah musim angin utara pasti kelong ditarik. Di saat itulah pemiliknya lakukan perbaikan sambil menunggu angin itu berlalu,” sebutnya.

Musim angin utara ini tidak hanya membuat kelong-kelong berlabuh. Tapi sampah-sampah bahkan limbah minyak hitam (sludge oil) juga akan mewarnai pemandangan di sepanjang Pantai Trikora.

“Angin utara ditakuti nelayan tapi disisi lain menjadi angin segar bagi kapal-kapal asing yang melalui perairan internasional. Mereka selalu buang limbah ke laut dan akhirnya terbawa sampai ke pantai ini,” katanya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews