Nasib Ahok Jadi Bos BUMN Diputuskan Akhir November

Nasib Ahok Jadi Bos BUMN Diputuskan Akhir November

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jakarta - Rencana penempatan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja alias Ahok sebagai petinggi salah satu perusahaan pelat merah akan ditentukan pada akhir bulan ini.

Kabar terakhir, Ahok akan ditempatkan di PT Pertamina. Hal ini sempat memunculkan pro dan kontra di internal BUMN tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan keputusan penempatan tokoh yang sudah dipanggil oleh Menteri BUMN Erick Thohir akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BUMN yang bersangkutan.

"Kami berharap cepat, bulan ini, kalau tidak ada masalah-masalah. Tunggu tanggal mainnya," ucap Arya seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (20/11/2019).

Lebih lanjut, Arya tampak tak ambil pusing dengan berbagai reaksi publik yang muncul seiring kencangnya kabar penempatan Ahok di Pertamina. Salah satunya berupa reaksi penolakan Ahok dari serikat pekerja Pertamina, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

"Kami percaya Ahok bisa merangkul, (itu) kalau Pak Ahok benar di Pertamina," jawabnya sambil tersenyum.

Sebelumnya, Erick telah memanggil Ahok ke kantornya. Erick mengatakan sosok Ahok dilirik pemerintah karena memiliki latar belakang dan karakter pendobrak yang dimilikinya. Karakter tersebut merupakan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin BUMN pada saat ini.

"BUMN 142 perusahaan, kami perlu figur-figur yang bisa mendobrak, tidak mungkin 142 BUMN dipegang satu orang. Kami harapkan ada perwakilan perwakilan yang memang punya rekam jejak pendobrak," katanya.

Selain Ahok, mantan ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu juga sempat memanggil tokoh lain untuk menjadi bos BUMN, yaitu mantan wakil ketua Komisi Pembentasan Korupsi (KPK) Chandra Marta Hamzah. Chandra santer dikabarkan bakal mengisi kursi bos di bank BUMN.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews