Gas 3 Kilo Langka, Pemilik Kedai Kopi Pilih Tutup Usaha

Gas 3 Kilo Langka, Pemilik Kedai Kopi Pilih Tutup Usaha

Ilustrasi.

Batam -  Warga Batam pengguna gas subsidi kemasan 3 kilogram sudah hampir sepekan ini mengeluh. Pasalnya, gas melon tersebut menghilang dari pasaran.

Seperti yang disampaikan oleh Agung Wijaya, warga Tanjungpiayu. Dia sudah mencoba mencari bahan bakar subsidi ini hingga luar kawasan Piayu namun tetap nihil.

"Nasib warga kelas tiga di republik ini, cari gas subsidi saja susahnya minta ampun," kata Agung kepada Batamnews, Sabtu (9/11/2019).

Menurut Agung, dirinya baru mendapatkan gas subsidi ini pada Jumat kemarin, di luar kawasan Piayu. Harganya pun juga melonjak menjadi Rp 24 ribu per tabung, dari biasanya ia membeli dengan harga Rp 18 ribu.

Nasib yang sama juga dirasakan Bagindo Basir, warga Nongsa. Bapak pemilik kedai kopi ini bahkan harus menutup usahanya sejak Kamis (7/11/2019) karena tidak mendapatkan gas.

"Di Batubesar gak ada yang jual gas 3 kilogram, semua habis. Jadi ya tutup saja kedai saya," kata Basir.

Batamnews juga mendapatkan pesan dari pembaca bernama Yasmine Prasetyo melalui Instagram. Dia menyampaikan di kawasan Tiban juga terjadi kelangkaan gas.

"Ada yang jual harga Rp 35 ribu. Di SPBU juga kosong, mau nangis awak nyarinya," kata Yasmine.

Sejauh ini belum diketahui penyebab kelangkaan gas bersubsidi di sejumlah wilayah Batam ini. Namun, warga mengharapkan pemerintah bisa memberikan solusi dan kelangkaan gas ini segera berakhir.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews