Listrik Bintan Pesisir Hanya Menyala 14 Jam Saja

Listrik Bintan Pesisir Hanya Menyala 14 Jam Saja

Ilustrasi. (Foto: iStock)

Bintan - Bupati Bintan, Apri Sujadi pernah berjanji akan mengupayakan dua kecamatan yang menjadi wilayah perbatasan di Kabupaten Bintan terkoneksi listrik selama 24 jam pada Oktober ini. 

Dua kecamatan tersebut yakni Kecamatan Bintan Pesisir (Binsir) yang meliputi Desa Numbing, Mapur dan Air Gelubi serta Kecamatan Tambelan.

Namun nyatanya tiga desa di Kecamatan Binsir batal dialiri listrik selama 24 jam melainkan hanya 14 jam saja. Hanya Kecamatan Tambelan saja yang akan nonstop seharian dialiri listrik.

Warga Binsir, Amat mengatakan pihak PLN dan kecamatan telah menggelar rapat beberapa waktu lalu. Hasilnya tiga desa di wilayah ini tidak dapat dialiri listrik selama 24 jam seperti yang dijanjikan Bupati Bintan. 

“Waktu Pak Bupati berkunjung ke sini, beliau pernah menjanjikan listrik akan hidup 24 jam di tiga desa. Namun nyatanya hanya akan dialiri listrik selama 14 jam dari pukul 17.00 sampai pukul 07.00,” ujar pria yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan ini di Kijang, Rabu (9/10/2019).

PLN, kata Amat, akan mengoperasikan mesin pembangkit di tiga desa akhir bulan ini. Seperti di Desa Numbing akan memiliki mesin pembangkit berkapasitas 500 Kilowatt (kW), Desa Mapur memiliki mesin berkapasitas 100 kW dan Desa Air Glubi memiliki mesin berkapasitas 300 kW.

Amat berharap pengoperasian mesin pembangkit di tiga desa tersebut sesuai dengan janji kepala daerah yaitu 24 jam nonstop. Karena angin segar itu telah menjadi dambaan ribuan warga di desa tersebut.

“Meskipun kami (nelayan) melaut di siang hari tapi kan istri-istri kami di rumah. Jika ada listrik di siang hari mereka (istri) bisa berusaha seperti berdagang maupun mengolah makanan,” jelasnya.

Sementara itu, warga Tambelan, Sukri mengaku sangat senang pulau yang dihuninya sejak puluhan tahun akan dialiri listrik non stop seharian.

“Akhirnya yang jadi dambaan kita sejak dulu terkabulkan. Listrik 24 jam di sini,” katanya.

Tambelan, kata nelayan ini, memiliki 7 desa dan 1 kelurahan. Untuk di pusat pemerintahan kecamatan terdapat lima wilayah yaitu Kelurahan Teluk Sekuni, Desa Batu Lepuk, Desa Melayu, Desa Hilir, dan Desa Kukup. 

Sedangkan 3 wilayah lagi berada di luar pusat pemerintahan yaitu Desa Mentebung, Desa Pulau Pinang dan Desa Pengikik.

“Besok, Kamis (10/10/2019) akan ada simulasi untuk operasi mesin pembangkit listrik selama 24 jam di 1 kelurahan dan 4 desa. Kalau 3 desa lagi akan dialiri listrik dengan mesin genset,” ucapnya. 

Kapolsek Tambelan, Ipda Missayamsu Alson membenarkan adanya simulasi atau uji coba pola operasi kelistrikan 24 jam di daratan kecamatan ini. Simulasi itu meliputi 1 kelurahan dan 4 desa.

“Simulasi ini dalam rangka persiapan persiapan perubahan suplay listrik yang awalnya dari 14 jam dalam sehari menjadi 24 jam atau non stop,” sebutnya. 

Simulasi ini, kata Alson, juga bertujuan untuk mengetahui kehandalan mesin pembangkit maupun jaringan yang dikelola PT PLN Sub Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tambelan. 

Kemudian juga untuk mengukur kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diserap dalam pengoperasian mesin pembangkit tersebut.

“Simulasinya dimulai dari Kamis (10/10/2019) sore sampai Senin (14/10/2019) pagi. Dan pada Senin itu mesin akan dimatikan atau stop karena pihak PT PLN akan melakukan evaluasi kembali,” katanya. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews