Kuota Rumah Subsidi Dipangkas, BTN Tawarkan Alternatif Ini

Kuota Rumah Subsidi Dipangkas, BTN Tawarkan Alternatif Ini

Sekjen DPP REI, Paulus Toto dan Dirut BTN, Budi Satria. (Foto: Dyah/Batamnews)

Batam - Kuota rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berkurang setiap tahunnya. Kebijakan ini dikeluhkan pengembang dan masyarakat.

Banyak rumah yang sudah terlanjur dibangun dan diminati masyarakat, namun kuota subsidnya habis.

Direktur Consumer Banking Bank BTN, Budi Satria mengatakan, pihaknya juga telah berusaha mendengarkan permintaan masyarakat dengan mengajukan kenaikan kuota rumah subsidi ke Kementerian PUPR .

"Untuk MBR Kita sudah mengajukan penambahan kuota bersama REI ke Kementerian PUPR  dan sudah direspon, saat ini sedang diajukan ke kementerian keuangan," katanya.

Menurut Budi, permintaan rumah subsidi untuk pulau Sumatera setiap tahunnya terus meningkat.

Hingga September 2019, BTN juga sudah mengucurkan dana untuk 127 ribu unit dengan 147 juta per-unit. Bahkan banyak pengembang yang sudah terlanjur merealisasikan proyek perumahan, namun kehabisan kuota Rumah Subsidi MBR tersebut.

"Permintaan ini domainnya masih tinggi dari pengembang sendiri. Banyak yang sudah dibangun tapi belum bisa direalisasikan karena kuota habis," ujarnya.

Harapan Budi, tahun depan Pemerintah bisa memberikan solusi lain untuk mengkover tingginya permintaan tersebut. Misal dengan menggunakan program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT) atau skema lainnya.

"Kita lihat tahun ini penjualan rumah (cicilan) di bawah Rp 500 ribu masih kencang. Mudah-mudahan 2020 untuk non subsidi juga kencang," ucapnya.

Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2PT) merupakan program kerjasama dari pemerintah dengan Bank Dunia untuk pembiayaan perumahan.

BP2PT dianggap mampu menjadi alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat, dari berkurang subsidi MBR. Program ini juga dinilai membantu pihak pemerintah dalam hal ketersediaan dana perumahan rakyat.

"Kalau BP2PT memang tidak ada batasan walaupun saat ini baru dapat 12 ribu unit. Tapi itu relatif, tidak ada batasan dan banyak yang belum digunakan," tutupnya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews