Apa Kabar Pembangunan Jembatan Babin?

Apa Kabar Pembangunan Jembatan Babin?

Foto udara Jembatan I Barelang (Ilustrasi)

Tanjungpinang - Setelah beberapa kali tertunda, pembangunan jembatan Batam-Bintan yang dikabarkan akan mulai dijalankan 2020, belum ada kepastian hingga kini. Studi kelayakan (feasibility study) oleh Kementerian PUPR pun belum ada tanda-tanda rampung.

Plt Gubernur Kepri, Isdianto mengakui pihaknya akan ke Jakarta membicarakan hal ini dengan pemerintah pusat. "Saya akan menjumpai pemerintah pusat untuk menanyakan kepastian pembangunan Jembatan Babin ini," kata Isdianto, Senin (1/09/2019) kemarin.

Pemerintah pusat sudah berjanji akan membangun Jembatan Babin melalui anggaran pusat. Bahkan Detail Enggenering Design (DED) Jembatan Babin sendiri sudah rampung.

Apabila DED sudah ada, Isdianto menyebut, harusnya penganggarannya sudah disiapkan, dan apabila tidak dianggarkan tahun ini tentunya tahun depan pasti dianggarkan. Nantinya di tahun yang sama bisa disejalankan mulai pembangunannya.

"Kita akan pastikan kejelasannya, sesuai dengan yang sudah disampaikan pusat sebelumnya. Saya awal bulan ini akan pergi sendiri mempertanyakan kepastiannya," tegasnya.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi-Kepri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Budi Harimawan Semihardjo mengatakan, dalam merealisasikan rencana pembangunan jembatan Babin, pihaknya saat ini tengah menggesa revisi Feasibility Study (FS).

"Apabila FS itu rampung tahun 2019 ini. Maka ditergetkan dan dipastikan pada 2020, kami sudah akan melelang proses pengerjaan DED dan bisa merealisasikan pembangunnya," ujarnya.

Apabila seluruh prosesnya lancar, pada 2021 sudah akan dimulai pekerjaan konstruksi pembangunan jembatan yang akan menyambungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan tersebut.

"Secara tahapan memang seperti itu. Tapi pembangunan konstruksi tergantung dari rekomendasi FS dan skema pendanaannya nantinya," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut jembatan ini akan dikerjakan pada 2020.

"Pembangunan Jembatan Babin, direncanakan untuk mulai dibangun pada tahun 2020, tentunya didasarkan kelayakan teknis dan ekonomisnya. Saya sempat bertanya Duta Besar Indonesia di Singapura saat datang ke sini, Singapura sedang membuat Terminal 5 Changi yang intermoda sampai ke Bintan, sehingga jembatan itu sangat mendukung sekali," kata Basuki Hadimuljono, Kamis (11/7/2019) lalu.

Basuki mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan jembatan Batam-Bintan untuk dibangun dengan masa konstruksinya sekitar 3-4 tahun. Saat ini, Kementerian PUPR tengah menyusun Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) yang diharapkan dapat selesai pada akhir 2019.

Biaya pembangunan Jembatan Babin diperkirakan mencapai Rp 3-4 triliun dengan skema tahun jamak (multiyears contract). Namun, Menteri Basuki menekankan hitungan tersebut tergantung pada hasil DED yang tengah disusun Kementerian PUPR.

Pemerintah juga disebutnya membuka peluang partisipasi Badan Usaha dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pembiayaan Jembatan Batam-Bintan.

Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) telah menindaklanjuti dengan melakukan survei lapangan dan kajian terkait keterpaduan dengan pengembangan wilayah/kawasan serta daya dukung.

Survei dilakukan secara bertahap dengan meninjau landing point rencana kaki Jembatan Babin di sisi Bintan (Tanjung Uban) untuk rencana trase lama/awal. Dilanjutkan dengan susur landing point di sisi Kabil, yakni di Pulau Tanjung Sauh, Pulau Ngenang dan di Tanjung Uban.

Kajian dan survei yang komprehensif mengenai rencana pembangunan jembatan Babin terus dilakukan, mengingat karakteristik wilayah yang berbentuk kepulauan. Jembatan Babin memiliki empat tapak (pilar) utama yang memanjang dari barat ke timur mulai Tanjung Talok Pulau Batam, Pulau Ngenang, Pulau Tanjung Sauh, dan di Kecamatan Seri Kuala Lobam di Pulau Bintan.

Panjang jembatan 7.035 meter yang pembangunannya dibagi menjadi 3 trase, yakni trase pertama menghubungkan Pulau Batam ke Pulau Tanjung Sauh sepanjang 2.124 meter, trase kedua Pulau Tanjung Sauh ke Pulau Buau sepanjang 4.056 meter dan trase ketiga Pulau Buau ke Pulau Bintan sepanjang 855 meter.

(sut/fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews