Bintan - Pemkab Bintan akan segera menutup dua lokalisasi di Kabupaten Bintan, yaitu Bukit Indah Batu 24, Kecamatan Toapaya dan Bukit Senyum, Batu 79 Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara.

Penutupan itu dijadwalkan pada 13 September mendatang. Namun Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berada di 2 lokalisasi itu tak semuanya mau dipulangkan ke kampung halaman. Sebagian dari mereka memilih untuk menetap di Pulau Bintan, baik di Kabupaten Bintan maupun Kota Tanjungpinang.

Bagi PSK yang berkeinginan keras menyambung hidup di sini mulai mencari tempat tinggal baru. Mulai dari kos-kosan ataupun rumah kontrakan.

Lurah Toapaya Asri, Nepy Purwanto mengatakan PSK yang menghuni Bukit Indah Batu 24 ini sebanyak 38 orang. Namun setelah didata hanya 18 orang yang menerima untuk di pulangkan sedangkan 20 lainnya tetap ingin berdomisili di daerah ini.

“Sebagian dari mereka mengaku masih mau tinggal di Bintan,” katanya, Rabu (28/9/2019).

Mereka yang memilih tinggal di sini akan mencari peluang kerja baru. Baik di cafe, toko baju, kedai kopi, warung makan maupun pekerjaan lainnya. Namun semua itu akan benar-benar mereka lakukan jika lokalisasi tempat mencari nafkah itu ditutup total.

"Jika benar-benar ditutup lokalisasi itu. Mereka akan cari tempat tinggal dan pekerjaan baru,” jelasnya.

Begitu juga dengan PSK yang mencari pundi-pundi rezeki di Bukit Senyum Batu 79. Apabila penutupan lokalisasi dilakukan maka mereka mencari rumah kontrakan atau kos-kosan di wilayah Tanjunguban.

“Walaupun tutup total saya tetap di Bintan. Cari kerja lain saja di sini,” ucap seorang PSK.

Wanita berambut panjang dan bertubuh sintal ini mengaku rekan-rekan sekerjanya juga banyak yang memilih untuk menetap. Sebab mereka mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan di kampung halaman sendiri dibandingkan di Bintan.

“Di Pulau Jawa sulit cari kerja. Bahkan banyak yang dari sana cari kerja di sini makanya banyak yang milih menetap,” sebutnya. 

(ary)