Basel - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meneruskan catatan apiknya di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. The Daddies baru saja meraih gelar ketiganya di turnamen.

Pada final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di St Jakobshalle, Basel, Minggu (25/8) malam WIB, Hendra/Ahsan menghadapi perlawanan ketat dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Ganda Jepang itu memaksa Hendra/Ahsan bermain tiga gim selama 65 menit. Sengit di gim pertama meski akhirnya kalah 23-25, Takuro/Yugo membalas lewat kemenangan telak 21-9 di gim kedua.

Memasuki gim penentuan, Hendra/Ahsan bangkit dan lantas mengunci kemenangan 21-15. Pukulan melebar dari Takura/Yugo jadi penentu keberhasilan Hendra/Ahsan jadi juara.

Bagi Hendra/Ahsan, ini adalah gelar juara dunia ketiganya sejak berpasangan pada 2013. Keduanya pertama kali jadi juara pada 2013 saat mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen. Hebatnya di penampilan pertamanya itu, Hendra/Ahsan tak pernah kehilangan gim sekalipun.

Gelar tersebut dipertahankan pada 2015 setelah mengalahkan wakil China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan di final. Mereka absen di edisi 2017 karena Hendra "berpisah" sebentar untuk main bareng Tan Boon Heong.

Meski sempat absen empat tahun, Hendra membuktikan kualitasnya di turnamen kali ini dengan meraih gelar ketiganya bersama Ahsan. Menurut catatan Badmintontalk, Hendra adalah juara dunia tertua di usia 35 tahun.

"Tidak menyangka, kita juga tidak mikirin ke situ, belum kalah atau gimana. Yang penting datang ke sini kami mau fight, kami mau berjuang. Hasilnya kan kami tidak tahu juga, sekarang masih banyak pemain juga, tapi kami tetap berusaha yang terbaik," kata Ahsan dalam rilis dilansir dari detikSport.

"Yang pasti gelar ini untuk seluruh rakyat Indonesia yang baru merayakan hari kemerdekaan," sambungnya.

(*)