Bintan - Kelurahan Seilekop, Kecamatan Bintan Timur (Bintim) merupakan wilayah yang rentan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tercatat dari awal tahun 2019 hingga saat ini, lebih dari 5 hektare (Ha) lahan yang ludes dilalap api.

Mengantisipasi terjadinya musibah tersebut, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sei lekop,  Bripka Diki Zulnaidi menggandeng Babinsa setempat melakukan pembinaan dan penyuluhan tentang karhutla kepada masyarakat yang memiliki lahan kosong.

"Tadi sore saya bersama babinsa melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada warga Jalur Lintas Timur RT 01/RW 02. Mereka semua memiliki lahan di kelurahan ini," ujar Diki, Rabu (7/8/2019).

Karhutla ini telah menjadi atensi bagi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Apabila didapati seseorang yang membakar lahan ataupun hutan dengan saja maka bisa dijerat dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 108.

Namun saat ini pihaknya ingin melakukan pendekatan secara preventif dahulu untuk mengantisipasi karhutla ini. Pemilik lahan diberikan edukasi tentang bahayanya membakar lahan. Baik untuk diri sendiri, orang lain maupun negara.

"Kami ingin merubah budaya negatif masyarakat yang membuka lahan baik untuk buka usaha maupun berkebun dengan cara membakar. Mereka juga kita kasih tau jika bakar hutan dan lahan bisa dipenjara maksimal 10 tahun dan denda Rp 10 miliar," jelasnya.

Selain itu pihaknya juga akan melakukan pengawasan secara rutin dengan cara patroli keliling. Khususnya di lokasi yang rawan kebakaran (hot spot). Kemudian dia juga meminta kepada perangkat RT dan RW serta tokoh masyarakat dan pemuda untuk saling berkoordinasi agar karhutla tidak terjadi lagi di kelurahan ini.

"Jadi pendekatan dan tindakan preventif dulu kita laksanakan. Tapi jika masih saja ada yang bakar lahan maka kita terpaksa lakukan penegakan hukum," ucapnya.

(ary)