Telinga Tukang Parkir di Karimun Nyaris Putus Ditebas Begal

Telinga Tukang Parkir di Karimun Nyaris Putus Ditebas Begal

Ruslan alias Pakde yang menjadi korban begal hingga harus merelakan kalung emas dan telinganya nyaris putus. (Foto: Edo/batamnews)

Karimun - Nasib nahas menimpa Ruslan (53) tukang parkir di Pasar Puan Maimun Karimun. Dia menjadi korban kejahatan pencurian dengan kekerasan, sehingga telinganya nyaris putus dan kehilangan kalung emas.

Kejadian itu di saat korban yang biasa dipanggil Pakde itu hendak pergi menjalankan aktivitasnya di pasar sebagai tukang parkir pada pada Rabu (31/7/2019) dini hari.

Saat itu, dia berjalan kaki menuju Pasar Puan Maimun lantaran rumahnya memang tak terlalu jauh.

"Saya mau pergi kerja di Maimun, pas dekat pertigaan tiba-tiba ada orang memukul dari belakang," kata Pakde, saat dijumpai di rumahnya, Kamis (1/7/2019).

Akibat pukulan yang diduga benda keras di bagian kepala sebelah kiri dan mengenai telinganya. Membuat pria paruh baya itu tumbang ke tanah.

Hantaman yang diterima pak De sangat keras, daun telinganya robek dan nyaris putus. Pakde sempat tidak sadarkan usai tersungkur.

"Saya langsung tumbang, dan tidak sadarkan diri," ujarnya.

Namun, sebelum Pakde tidak sadarkan diri, dia merasakan ada yang menarik kalung emas dari lehernya. "Kalung saya ditarik sama orang itu pas setelah dia mukul," ujar Pakde.

Pengakuan pak De, kalung emas yang direnggut itu seberat 15 gram dengan harganya mencapai Rp 10 juta.

Kalung emas itu merupakan hasil perjuangannya selama bertahun-tahun bekerja menjadi tukang parkir.

"Sudah dari dulu saya pake, saya kumpul dari hasil kerja saya," ucapnya.

Tak ada yang menolong Pakde saat dirinya pingsan hingga sadar kembali lantaran kondisi lokasi yang sepi. Dengan tertatih-tatih dia bangun, mengumpulkan tenaga dan berusaha berjalan kembali ke rumahnya yang tidak jauh.

Setelah di rumah, dia meminta tolong kepada tetangganya sebelah tempat tinggalnya. Kemudian dibawa ke Polres Karimun untuk membuat laporan.

Usai membuat laporan, barulah Pakde pergi berobat ke ke Rumah Sakit. Telinganya yang terluka harus mendapat jahitan.

"Setelah buat laporan dulu, baru saya berobat ke RSUD, telinga saya dijahit sebanyak 24 jahitan," katanya.

Sementara itu, Perdi, tetangga Pakde yang membawa buat laporan dan berobat, mengatakan bahwa, ketika subuh itu Pakde membangunkannya. Kondisinya telah berdarah akibat luka di bagian telinga.

"Sudah duduk depan rumah dan kondisinya berdarah. Setelah diberi tahu dia terkena jambret, langsung saya antar buat laporan dan berobat," kata Perdi.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews