Berlari Telanjang di Hotel Singapura, 3 Kru British Airways Terancam Dipecat

Berlari Telanjang di Hotel Singapura, 3 Kru British Airways Terancam Dipecat

British Airways.

Singapura - Tiga awak maskapai British Airways terancam kehilangan pekerjaan setelah diduga berlari telanjang di sebuah hotel kawasan Singapura. Mereka, dua pria dan seorang wanita, telah dipulangkan ke negara asal, lapor The Sun.

Situs berita Inggris menambahkan, para awak kabin telah menyelundupkan alkohol di pesawat untuk bersenang-senang selama singgah di Singapura, setelah 14 jam penerbangan dari Bandara Heathrow di London.

Sumber internal mengatakan, kejadian itu terjadi di dalam acara minum minuman keras.

"Itu adalah permainan minum ... yang dirancang untuk membuat semua orang mabuk-mabuk," sebagaimana diwartakan oleh The Straits Times, dikutip Senin (8/7/2019).

Saat mabuk, ketiganya berani berjalan telanjang di koridor hotel sambil mengetuk pintu tamu yang lain.

Tindakan itu menyebabkan seirang pejabat British Airways terganggu dan akhirnya melaporkan mereka ke pimpinan maskapai di London.

Hingga saat ini tidak diketahui di hotel mana para kru tersebut menginap.

Ketika dihubungi oleh The New Paper, pihak maskapai mengatakan melalui sebuah email: "Kami mengharapkan standar perilaku yang tinggi dari tim kami di seluruh dunia setiap saat dan kami sedang menyelidiki apa yang terjadi."

Seorang awak kabin yang dihubungi oleh The New Paper mengatakan, pesta minuman memang cukup umum di antara kru pesawat. Perilaku ketiga awak itu memang tidak biasa, namun sebelumnya pernah terjadi hal serupa.

Seorang anggota kru pesawat yang telah berkecimpung di industri ini selama lebih dari dua dekade mengatakan, ia telah mendengar tentang insiden sebelumnya di mana anggota kru mabuk dan berperilaku tidak pantas.

Sumber anonim itu menambahkan, ada kasus di mana anggota kru biasanya tidak melaporkan kejadian tidak pantas --biasanya bersifat seksual-- untuk menghindari masalah.

Sementara seorang mantan pramugari bernama Rachel mengatakan, apa yang dilakukan oleh ketiga kru maskapai bersifat ekstrem.

"(Apa yang dilakukan kru British Airways) tampaknya berlebihan, karena ke mana pun Anda pergi, Anda harus sadar bahwa Anda mewakili maskapai dan negara Anda," kata Rachel.

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews