Rokok Elektrik Meledak di Mulut, Rahang Lelaki 17 Tahun Patah!

Rokok Elektrik Meledak di Mulut, Rahang Lelaki 17 Tahun Patah!

Ilustrasi.

Utah - Saat ini e-rokok atau rokok elektrik sudah sangat populer. Kepopuleran rokok elektrik menjadi alternatif berhenti merokok memancing organisasi kesehatan mencari tahu efek negatifnya.

Sejumlah penelitian masih mencari tahu pengaruh bahan kimia dalam rokok elektrik atau yang biasa disebut vape pada tubuh manusia.

Di tengah penelitian ini, ada sebuah kasus terbaru seorang anak laki-laki usia 17 tahun asal Kanada terluka parah karena rokok elektriknya meledak di mulut.

Insiden rokok elektrik meledak di dalam mulutnya membuat rahanya rusak. Ia pun sampai dilarikan ke rumah sakit karena luka parah di mulut, rahang bawah patah dan giginya hancur.

Katie Russell, seorang ahli bedah di Universitas Utah dan Rumah Sakit Anak di Salt Lake City yang menangani anak lelaki tersebut mengaku harus mencabut beberapa gigi pasiennya yang rusak akibat ledakan rokok elektrik.

Bahkan tim dokter harus melakukan tindakan serius untuk menstabilkan tulang rahangnya yang patunah meskip tidak terlalu efektif mengatasi cedera parah pasiennya.

"Ketika saya menangani pasien ini, saya tidak menyangka kalau vape bisa menyebabkan cedera serius seperti ini. Butuh banyak tindakan untuk mengembalikan rahangnya yang patah," kata Russel dikutip dari Medical Daily.

Setelah kasus ledakan vape yang menimpa remaja 17 tahun, berbagai kasus vape atau rokok elektrik lainnya mulai bermunculan.

Pada Februari 2019 lalu, rokok elektrik pernah menewaskan seorang pria 24 tahun di Texas karena ledakannya merobek arteri utama di leher.

Namun, para ahli belum mengetahui betul penyebab ledakan pada rokok elektrik yang menewaskan pria 24 tahun tersebut.

Food and Drug Administration (FDA) berpendapat ledakan disebabkan oleh baterai rokok elektrik tersebut. Mereka pun menyarankan agar pengguna rokok elektrik menghindari pengisian berlebihan dan mengamankannya saat berada di suhu panas atau dingin.

"Orang-orang harus memahami bahwa rokok elektrik ini sangat mungkin meledak di saku, wajah maupun mulut kapan saja," ujar Russell.

Sebuah penelitian tahun 2018 lalu menunjukkan bahwa rokok elektrik telah menyebabkan 2.000 kasus luka bakar dan ledakan.

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews