KPAI Desak Polri Usut Tewasnya Tiga Anak dalam Rusuh 22 Mei

KPAI Desak Polri Usut Tewasnya Tiga Anak dalam Rusuh 22 Mei

Komisioner KPAI Jasra Putra. (Foto: suara.com)

Jakarta - Tiga anak tewas dalam kerusuhan di Jakarta pada 22 Mei 2019 lalu. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Polri mengusut tuntas kasus ini.

Komisioner KPAI Jasra Putra menyebutkan selain tiga anak tewas, anak-anak yang menjadi korban luka dan masih dirawat di Rumah Sakit Tarakan berjumlah dua orang. Sebelumnya, jumlah anak-anak yang dirawat mencapai puluhan orang.

"KPAI terus melakukan pemantauan di rumah sakit lain yang sedang merawat anak korban kerusuhan tersebut, juga masukan dari laporan masyarakat termasuk laporan teman-teman media," ujar Jasra, dikutip dari Tempo, Sabtu (25/5/2019).

KPAI mendesak Polri untuk melakukan pengusutan secara tuntas terhadap tiga anak yang meninggal, termasuk korban luka yang sedang dirawat di rumah sakit.

Jasra menyebutkan lembaganya terus melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk mengetahui penyebab tindakan kekerasan terhadap anak sehingga terjadi kematian pada anak-anak.

"KPAI juga membuka posko pengaduan terkait kekerasan kerusuhan 22 Mei, terutama karena masih ada dugaan anak-anak yang hilang dan belum ditemukan oleh keluarga," kata Jasra.

Menurut Jasra, lokasi kerusuhan 22 Mei sebagian berada di sekitar pemukiman penduduk dimana banyak anak-anak yang menyaksikan dan merasakan situasi yang mencekam pada hari tersebut. 

Karena itu, KPAI meminta Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama pemerintah DKI Jakarta melakukan pendampingan psikologis terhadap trauma yang dialami anak-anak di sekitar titik-titik kerusuhan tersebut. Ini bertujuan agar anak-anak tidak merasakan ketakutan serta bisa menjalankan aktifitas sosialnya dengan baik.

Jasra mengingatkan seluruh pihak yang menemukan anak-anak berada di dekat lokasi kerusuhan agar segera mengevakuasi dan membawa anak-anak tersebut ke zona aman. "Agar anak-anak ini terhindar dari kegiatan yang membahayakan diri mereka," kata dia.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews