Jakarta - WhatsApp dan Instagram dilaporkan kembali down yang menimpa sebagian pengguna. Bisa dibilang, kejadian tumbangnya layanan yang dipakai miliaran user itu belakangan sering terjadi.

Sejauh ini memang belum diketahui penyebab pasti WhatsApp down. Tapi merujuk pada kejadian beberapa waktu lampau, mungkin ada masalah di bidang server atau isu terjadi dalam proses integrasi antara WhatsApp, Instagram dan Facebook.

Terakhir kali WhatsApp down adalah pada pertengahan April silam. Sebulan sebelumnya yakni pada Maret, layanan ini juga menemui kendala yang menimpa pula Facebook serta Instagram. Dengan kejadian hari ini, berarti tiap bulan gangguan menerpa WhatsApp. Padahal dulu, WhatsApp ataupun Instagram tidak sering bermasalah.

Pada kejadian bulan Maret, Facebook menyebutkan bahwa ada masalah di server. "Kemarin kami membuat perubahan konfigurasi server yang memicu serangkaian isu. Sebagai hasilnya banyak orang yang kesulitan mengakses aplikasi dan layanan kami," tulis Facebook.

Ada pengamat sekuriti yang mengaitkannya dengan rencana integrasi antara Facebook Messenger, Instagram dan WhatsApp sehingga nantinya user bisa saling berkirim pesan lintas platform. 

"Jadi ada bug yang menyebabkan hal ini dan memberi dampak pada hampir semua layanan utama milik Facebook," ujar peneliti keamanan dari Vaksincom, Alfons Tanujaya.

Kejadian hari ini belum diketahui apa penyebabnya. Pantauan detikINET melalui situs Down Detector, Rabu (22/5/2019), pada live outage map memang terlihat sejumlah negara ditandai merah dan kuning dalam pengecekan layanan Instagram dan WhatsApp, menandakan adanya gangguan layanan. 

Sebagian pengguna Indonesia terimbas gangguan kedua layanan milik Facebook ini. Pada kolom komentar, terlihat para pengguna melaporkan adanya gangguan tersebut. Para pengguna yang terdampak selain dari Indonesia, ada dari Amerika Serikat, Brasil dan Malaysia.

Khusus Indonesia, baru saja ada pengumuman pembatasan akses media sosial walau belum diketahui apa ada hubungannya dengan masalah di WhatsApp dan Instagram. Pemerintah memutuskan untuk membatasi aktifitas di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama peredaran info hoax.

"Sementara untuk hindari provokasi kita melakukan pembatasan akses di media tertentu agar tidak diaktifkan. Akses media sosial untuk jaga hal-hal negatif yang disebarkan masyarakat," kata Menkopolhukam Wiranto di Jakarta, Rabu (22/5/2019) seperti dikutip CNBC Indonesia.

(*)