Bara JP Kecewa ke Pihak Pengamanan Presiden

Vivi Evilia: Hanya di Batam Relawan Jokowi Diperlakukan seperti Penjahat

Vivi Evilia: Hanya di Batam Relawan Jokowi Diperlakukan seperti Penjahat

Ketua Bara JP Kepri Birgaldo Sinaga dan Ketua Umum Srikandi Jokowi Vivi Evilia yang dikepung puluhan aparat polisi berpakaian lengkap, MInggu (21/6/2016). Mereka dihalang-halangi hendak melihat Jokowi yang berkunjung ke Batam.

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pengamanan kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Batam, Kepulauan Riau, Minggu (21/6/2015), disesali Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Provinsi Kepri. 

Puluhan relawan yang sedianya ingin bertatap muka dengan Jokowi terpaksa batal. Tidak itu saja, mereka bahkan tak bisa mendekat ke lokasi tempat presiden menggelar pembagian kartu sakti.

“Lebay, baru kali ini relawan di kota Batam diperlakukan seperti penjahat,” ujar Vivi Evilia, Ketua Umum Srikandi Jokowi. Vivi bahkan sengaja datang ke Kota Batam untuk memberikan dukungan kepada Bara JP Kepri untuk bertemu presiden.

 

Relawan Bara JP Kepri bersitegang dengan aparat kepolisian yang menghalang-halangi aksi simpati mereka

Kekesala Vivi ditumpahkannya di jejaring sosial Facebook. “Bahkan masuk lokasi acara pun tak boleh menggunakan seragam Bara JP. Jangan jauhkan presiden dari rakyatnya, kami bangga pakai seragam Bara JP,” ujar Vivi yang terkesan geram.

Bahkan para relawan yang menyambut Jokowi di perempatan Bandara Internasional Hang Nadim, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau sembari membentangkan spanduk, juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian berpakaian lengkap.

“Sudah seperti teroris,” ujar Vivi. Kekesalan juga ditumpahkan Ketua Bara JP Provinsi Kepri Birgaldo Sinaga.

Menurut Birgaldo, hanya di Batam relawan Jokowi diperlakukan seperti penjahat. “Diusir dari bandara, dihalang-halangi dengan membuat pagar betis agar kami tak bisa dilihat Jokowi yang hanya sekadar melambaikan tangan selamat jalan kepada Jokowi,” ujar Birgaldo.

 

Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 berfoto bersama saat menyambut kedatangan Jokowi di Batam.

 

Birgaldo menilai, berbeda halnya dengan para petinggi partai PDI Perjuangan, yang diperlakukan istimewa. 

“Perlakuan aparat keamanan berlebihan, sangat melukai hubungan relawan Jokowi dengan Presiden Jokowi. Di situ kami merasa muak,” ujar Birgaldo. 

Menurut sejumlah netizen yang mengomentari peristiwa itu menuturkan, relawan Jokowi seolah-olah secara sengaja tidak diperkenankan tampil. “Itu sudah dipesan orang partai,” ujar seorang netizen.

Menurut Birgaldo, dirinya sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak keamanan terutama pihak kepolisian, namun sejumlah agenda Jokowi batal.

Birgaldo menyampaikan, maksud mereka ingin bertemuk Jokowi agar bisa bertatap muka dan memberikan masukan tentang kondisi terkini Kepulauan Riau dari sisi relawan.

“Presiden Jokowi mendengarkan pejabat OB atau Gubernur tentu akan berbeda jika mendengarkan relawan yang menyerap aspirasi masyarakat,” ujar dia. 

Ia mengatakan, mengenai rencana presiden membuat kebijakan order kapal diminta ke galangan kapal Batam. 

“Lha semua galangan kapal batam itu milik asing juga. Dan bagaimana nasib buruh galangan kapal yang tereksploitasi tenaga dan nasib kesejahteraannya krn outsourcing melulu? Uang rakyat dipakai membeli kapal, tapi buruh yg mengerjakan kapal notabenenya rakyat malah tidak terangkat nasib hidupnya,” kata Birgaldo

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews