Cerita Driver Baru Go-Car di Tanjungpinang, Raup Rp 400 Ribu Sehari

Cerita Driver Baru Go-Car di Tanjungpinang, Raup Rp 400 Ribu Sehari

Ilustrasi.

KOTA Gurindam 12 perlahan semakin maju. Salah satunya dibuktikan dengan hadirnya aplikasi daring Go-Jek di Tanjungpinang.

Aplikasi angkutan online Gojek sudah resmi meluncurkan layanan pemesanan tranportasi roda empat Go-Car di Tanjungpinang, tiga bulan yang lalu. Sebagai Ibu Kota Provinsi Kepri, perekonomian Tanjungpinang masih di bawah Kota Batam. 

Namun, kondisi itu tidak menyurutkan aplikasi transportasi online ternama di Indonesia ini terus berkembang. Tidak hanya memberikan kemudahan kepada masyarakat, aplikasi ini hadir menjadi topangan hidup banyak orang di sana. Apalagi dengan kondisi ekonomi yang menurut mereka semakin sulit. 

Seperti yang dilakukan Driver Go-Car satu ini, Putra Wijaya. Ia merupakan salah satu driver pertama yang masuk menjadi mitra Go-Car sejak tiga bulan lalu. 

Kedatangan Go-Car bagi Putra memberi harapan baru untuk bisa menambah penghasilan selain bekerja di perusahaan swasta. "Saya pertama kali Go-Car diresmikan tiga bulan lalu langsung daftar," kata pria yang akrab disapa Putra itu. 

Sejak pertama kali masuk menjadi mitra Go-Car, Putra mengaku terbantu untuk biaya makan dan keperluan keluarganya. Ia bercerita, dalam sehari driver Go-Car Tanjungpinang yang diperkirakan berjumlah 130 orang itu bisa meraih omset bersih Rp 400 ribu dalam satu hari. 

Sehari penuh itu driver bisa membawa hingga 20 penumpang."Itu jika dari pagi hingga sore," katanya saat mengantarkan wartawan Batamnews.co.id, ke Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, belum lama ini. 

Putra melayani penumpang dengan baik. Tidak kalah dengan pelayanan driver di kota lain yang sudah lama kemunculan aplikasi tersebut.

Putra melanjutkan, berbeda lagi jika dirinya bekerja hanya setengan hari dari pukul 17.00 wib sore hingga tengah malam, rata-rata mendapatkan enam atau tujuh penumpang. 

"Untungnya tergantung jauh rute mengantar, kalau nggak full sehari bisa Rp 150 ribu juga bawa pulang," kata Putra. 

Sistem Go-Car di Tanjungpinang tidak seperti kota-kota besar lainnya. Driver tidak akan bisa memperoleh sistem bonus tetapi sesuai tarif yang langsung dibayar cash maupun mengunakan Go-Pay. 

"Jadi di sini pakai by tarif, nanti potongan saldo kita langsung, tidak ada bonus," kata Putra. 

Hampir sama seperti kota lainnya, konflik antara konvesional dan online Go-Car di Tanjungpinang nyaris terjadi. Meksipun pada akhirnya bisa diatasi dengan kesepakatan bersama. 

Kejadian itu diceritakan Putra belum lama ini, beberapa taksi konvensional marah ketika driver Go-Car mengambil penumpang di Bandara International Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. 

"Akhirnya disepakati bahwa kami tidak boleh mengambil penumpang ke sana, setelah itu tidak ada lagi cek-cok," ujar Putra. 

Sedangkan untuk rute yang sering dipesan user adalah rute menuju pelabuhan. Putra mengatakan dirinya sering mendapatkan orderan dari Batu 9 Tanjungpinang, ke Pelabuhan Sri Bintan Pura. "Kalau itu tarifnya besar, sampai Rp 75 ribu," ujar dia.

Bagi Putra, masuknya Go-Car di Tanjungpinang tidak hanya menjadi harapan baru bagi dirinya. Tetapi harapan baru untuk seluruh masyarakat Tanjungpinang. 

(tan)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews