Disperindag Batam Curigai Redistribusi Solar Subsidi di SPBU

Disperindag Batam Curigai Redistribusi Solar Subsidi di SPBU

Antrean kendaraan membeli solar di SPBU Regata, Batam Centre. (Foto: Johannes Saragih/batamnews)

Batam - Antrean kendaraan kerap terjadi di beberapa SPBU di Batam belakangan ini. Beberapa kendaraan berat mengantre akibat BBM solar kerap habis. Ada indikasi solar subsidi selama ini banyak mengalir ke industri dengan berbagai modus pembelian.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam tengah menelisik masalah ini. Disperindag sebelumnya mengecek stok solar di Pertamina. Hasilnya selama ini tidak ada kendala. Kendati demikian, Pertamina mengatakan kebutuhan solar di Batam menanjak hingga 113 persen dari tahun lalu jika dibandingkan per triwulan pertama.

Ada dua kemungkinan, pertama sistem redistribusinya dan kedua dugaan adanya penyalahgunaan distribusi Solar.  "Terkait kendala sistem redistribusi, disperindag akan menyurati pusat untuk menambah armada. Kami akan turun ke lapangan untuk mengecek ke SPBU," kata Kepala Dinas Disperindag, Gustian Riau, (28/3/2019).

Baca juga: Antrean Panjang Kendaraan Beli Solar Jadi Sorotan Polda Kepri

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindag akan melakukan pengawasan. Penulusuran terhadap dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu di SPBU juga dilakukan

Banyak warga pengendara yang curiga terkait antrean kendaraan untuk membeli solar subsidi selama ini.  "Kami akan periksa secara detail apakah SPBU betul habis atau tidak," ucapnya.

Untuk mengatasi antrean BBM subsidi Disperindag juga akan menyebarkan kertas panduan bergambar kendaraan mana saja yang boleh membeli bahan bakar jenis solar tersebut.

"Mulai senin kami akan mengirimkan surat untuk ditempelkan ke SPBU, sesuai dengan Perwako Kota Batam 2014 terkait pelaksanaan penyaluran subsidi. Kewajiban petugas SPBU hanya menunjukkan kendaraan mana saja yang boleh menggunakan BBM bersubsidi," terangnya.

Baca juga: Antrean Kendaraan Beli Solar Mengular di SPBU, Pertamina: Pasokan Lancar

Disperindag sudah mengkonfirmasi Pertamina dan SPBU di Kota Batam. Gustian mengatakan pihaknya juga sudah turut melakukan tera ulang terhadap alat timbangan di SPBU- SPBU.

Mereka menemukan adanya perbaikan pada mesin nozle yang membuat timbangan selalu berubah. "Kami sudah melakukan tera ulang terhadap timbangan di SPBU, agar takaran yang dikeluarkan sesuai dengan yang di peruntukkan," ujarnya

General Manager PT Pertamina Region Batam, Oos Kosasi, mempersilahkan Disperindag untuk melakukan pengawasan.

"Terkait pengawasan ya silahkan aja, karenakan kita sebagai operator berdasarkan Undang-undang hanya bertugas menyalurkan saja sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk pengawasan secara undang-undang kita ada BPH Migas, mungkin ada turunannya dari disperindag ya silahkan saja periksa," katanya.

Baca juga: Antrean Panjang Kendaraan Beli Solar di Batam, Polda Kepri: Jangan Main-main dengan BBM

"Terkait masalah antrian yang tiba-tiba dilayani, mungkin lebih eloknya laporkan aja kita ada call center 135, nah disitukan ada cctv kita akan cek betul tidak. Nanti laporkan saja di SPBU mana hari apa jam berapa kalau perlu nama operatornya siapa, agar transparan," ujarnya lagi.

Ia mengimbau masyarakat yang tidak ingin menghabiskan waktu untuk mengantre agar membeli bahan bakar non subsidi yang kualitasnya lebih bagus. Ini juga bermanfaat bagi mesin kendaraan agar lebih berstamina.

"Namun kalau nggak mau antre setiap SPBU selalu ada gantinya, seperti kalau ada solar pasti ada dexlite, kalau premium pasti ada pertalite dan dan pertamax," sarannya.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews