Tambang Timah di Karimun Rusak Ekosistem Laut, Iskandarsyah: Segera Hentikan!

Tambang Timah di Karimun Rusak Ekosistem Laut, Iskandarsyah: Segera Hentikan!

Iskandarsyah, anggota DPRD Kepri.

Tanjungpinang – Tidak hanya tambang di Kabupaten Bintan yang menjadi perhatian DPRD Provinsi Kepri. Sejumlah aktivitas tambang di Karimun juga didesak untuk dihentikan.

Aktivitas tambang tersebut dinilai tidak memberikan dampak positif kepada masyarakat dan justru malah membuat terumbu karang di laut rusak. 

Kondisi tersebut disampaikan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Iskandarsyah berdasarkan hasil resesnya beberapa hari lalu. 

Ia bahkan mendesak Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun segera menutup tambang timah 0-2 mil yang beroperasi di wilayah pesisir Kabupaten Karimun.

Iskandar menilai, tambang timah yang dioperasikan oleh PT Timah (BUMN), PT Karimun Mining (swasta), dan PT Unindo (swasta) itu tidak berdampak positif bagi kehidupan masyarakat nelayan pesisir.

"Malah menyebabkan lingkungan biota laut menjadi rusak dan masyarakat nelayan tetap miskin," ujar dia, di Tanjungpinang, pekan ini.

Iskandar menceritakan, ketika reses kepada masyarakat di Kelurahan Alai, Kecamatan Ungar, Karimun, ia menerima banyak keluhan dari warga, terkait beroperasinya tiga perusahaan tambang timah tersebut.

“Keluhan itu disampaikan oleh masyarakat yang tinggal di daerah operasi tambang, mereka menemukan keruhnya air laut dan banyak terumbu karang yang rusak disana,” kata politisi PKS tersebut.  

Selain itu, masyarakat turut menyampaikan bahwa program CSR oleh ketiga perusahaan itu tidak jelas serta tidak berdampak langsung kepada masyarakat nelayan pesisir.

"Selama ini pihak perusahaan tidak konsisten dalam memberikan bantuan kompensasi langsung kepada masyarakat nelayan," ujarnya.  

Iskandar meminta Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun segera mengevaluasi dan mereview kebijakan tambang timah di bawah 2 mil, termasuk merevisi kebijakan bantuan langsung kepada masyarakat nelayan pesisir. 

"Permintaan kami tutup saja tambang timah di bawah 2 mil. Peta rencana tambang timah juga di hapus dari laut Kepri," katanya.

Sejauh ini, ditekankan Iskandar, pihaknya masih menunggu keberpihakan gubernur terhadap masyarakat nelayan pesisir di dapilnya tersebut.

(tan)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews