Sejuta Orang Teken Petisi Pecat Senator Australia

 Sejuta Orang Teken Petisi Pecat Senator Australia

Lebih dari sejuta orang meneken petisi daring mendesak senator Australia yang berkomentar negatif soal imigran Muslim, Fraser Anning, agar keluar dari parlemen. (AAP/Mick Tsikas/via Reuters)

Jakarta - Lebih dari satu juta orang telah menandatangani petisi daring untuk mendesak senator Australia yang berkomentar negatif soal imigran Muslim, Fraser Anning, agar keluar dari parlemen.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, petisi yang dimuat di change.org itu telah diteken sebanyak 1.250.674 sekitar pukul 17.15 WIB. Petisi itu ditujukan kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Penggagas petisi, Kate Ahmad, menuturkan pernyataan Anning itu tidak pantas mendapatkan tempat di dalam pemerintah bahkan masyarakat Australia.

Desakan itu muncul setelah senator dari negara bagian Queensland itu menuduh imigran Muslim sebagai penyebab teror di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru.

"Kami meminta dia (Anning) untuk dikeluarkan dari posisinya sebagai senator. Kami juga meminta dia diselidiki melalui badan hukum karena mendukung terorisme yang dilakukan kelompok sayap kanan," kata Ahmad.

Kepada The Sydney Morning Herald, Ahmad mengaku tak menyangka petisinya itu akan mendapat banyak respons.

"Respons ini menunjukkan bahwa warga Australia tidak menoleransi ujaran kebencian kaum ekstremis dan tindakan yang ditunjukkan Senator Anning," katanya.

Namun, Ahmad menyadari bahwa petisinya itu tak bisa begitu saja mengeluarkan Anning dari parlemen, sebab salah satu aturan untuk memecat seorang senator adalah tindakan kriminal atau perihal status dwi kewarganegaraan.

"Tapi petisi ini bisa mempertegas bahwa tindakan ujaran kebencian seperti yang ia (Anning) lakukan tidak akan diterima oleh komunitas dan negara ini. Akan ada dampak dari perilaku tersebut," katanya.

Dalam pernyataannya pada Jumat (15/3), Anning mengatakan penyebab penembakan massal yang terjadi di dua masjid di pusat Kota Christchurch, bukan aturan kepemilikan senjata yang lemah.

Dia menganggap program imigrasi yang mengizinkan para imigran Muslim fanatik tinggal di Selandia Baru menjadi penyebab utama teror. Anning bahkan menyebut Islam sama dengan fasisme.

"Mari kita perjelas, ketika umat Muslim menjadi korban dalam kekerasan hari ini, biasanya mereka lah yang menjadi pelaku. Secara global, kaum Muslim banyak membunuh orang dengan mengatasnamakan agama," ujar Anning

Tak lama setelah Anning mengutarakan pernyataannya itu, seorang remaja melempari dia dengan telur. Anning pun sempat memukul wajah remaja tersebut beberapa kali sebelum dipisahkan oleh sejumlah petugas keamanan.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Anning harus menerima "sanksi penuh" atas pemukulan yang ia lakukan terhadap remaja yang justru mendapat banyak pujian warganet tersebut.

"Saya pikir hukum penuh harus diterapkan kepada Senator Anning," ucap Morrison seperti dikutip The Australian.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews