Impor Kepri Merosot, BPS: Terburuk dalam 4 Tahun Terakhir

Impor Kepri Merosot, BPS: Terburuk dalam 4 Tahun Terakhir

Pelabuhan Batuampar, Batam.

Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri merilis angka impor Kepri turun drastis periode Februari 2019. Kondisi tersebut merupakan terburuk selama empat tahun terakhir.

Nilai impor Provinsi Kepri di angka USD368,50 juta atau turun 56,74 persen dibandingkan impor Januari 2019. 

"Itu secara umum baik migas maupun non-migas," kata Rahmad Iswanto Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi BPS Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (15/3/2019).

Rahmad mengatakan kondisi tersebut cukup memprihatinkan, pasalnya impor yang terjadi di Kepri bukan barang konsumtif tetapi bahan baku yang diolah industri di Kepri. 

"Jadi kalau impor turun, itu tanda industri tidak bekerja," kata Rahmad kepada awak media di Kantor BPS Kepri di Tanjungpinang. 

Ia melanjutkan, dilihat dari jenisnya impor migas mencapai angka USD62,59 juta atau turun 34,53 persen dibandingkan Januari 2019, sedangkan nonmigas di angka USD305,91 juta atau turun 27,25 persen dari total impor nonmigas. 

"Ini cukup mengkhawatirkan untuk pemerintah daerah, kita lihatlah kedepannya nanti," kata Rahmad. 

Dalam data BPS juga disampaikan negara pemasok barang impor terbesar Januari-Februari 2019 ditempati oleh Singapura senilai USD424,14 juta dengan kontribusi 34,75 persen. 

Sedangkan untuk pelabuhan bongkar muat terbesar selama Januari-Februari 2019 adalah Pelabuhan Batuampar dengan nilai impor sebesar USD612,58 juta, disusul Pelabuhan Sekupang dengan nilai impor USD262,70 juta dengan kontribusi 71,73 persen dari total impor. 

(tan)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews