Geram Merasa Dibohongi, Massa: Anggota DPRD Batam Pembohong

Geram Merasa Dibohongi, Massa: Anggota DPRD Batam Pembohong

Demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Batam meminta pencopotan Sekda, Selasa (5/3/2019). (Foto: Kokorimba/Batamnews)

Batam - Massa unjuk rasa mahasiswa di depan DPRD Batam ditemui oleh anggota DPRD Kota Batam Musofa dan Lik Khai. Namun demikian, massa unjuk rasa ingin Ketua DPRD Batam, Nuryanto yang turun menemui mereka.

Aliansi mahasiswa ini menuntut pencopotan Sekda Batam. Selain itu mereka meminta kelanjutan sikap stake holder dari nota kesepakatan yang ditandatangi ketua DPRD pada demo sebelumnya.

Musofa meminta mereka memiliki kesabaran lebih karena perkara tersebut sedang dikaji oleh kementerian dalam negeri.

"Proses pemeriksaan membutuhkan waktu. Bahkan surat tersebut juga sudah dikirimkan ke pusat. Kecuali kalau kalian tidak memiliki kesabaran, untuk menunggu keputusan itu," kata Musofa.
 
Mendengar hal tersebut mahasiswa menuntut bukti proses  penyelidikan kasus tersebut.

Namun Musofa datang dengan fakta yang berbeda, nota kesepakatan yang diberikan mahasiswa masih tersimpan di file Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.

"Surat tersebut sudah diproses tapi kami baru menemukan surat kalian di Kabag DPRD. Saya barusan ngobrol  dengan pimpinan bahwa keputusan harus dirapimkan keempat pimpinan," katanya.

Mendengar hal tersebut kumpulan mahasiswa tak puas mereka menunjuk Musofa dan Lik Khai sebagai pembohong.

"Baru saja kita menyaksiskan anggota DPRD Kota Batam berbohong katanya surat sudah dikirim tapi masih di  ruang ketua. Bagaimana kalau siang ini kita menunggu empat pimpinan DPRD Kota Batam yang disebutkan tadi untuk menanyakan kapan rapimnya," kata Marsilinus Taufan salah satu pendemo.

Mereka juga meminta kepada DPRD untuk lebih peka terhadap masalah yang terjadi di Kota Batam. Anggota dewan diminta tidak asal berbicara tanpa mengetahui akar masalah.

"Komisi satu sendiri tidak tau masalah ini. Jadi selanjutnya kami minta kepada anggota DPRD Kota Batam, untuk tidak asal ngomong," ujarnya.

Bahkan mereka juga menuntut anggota DPRD Kota Batam yang menemui mereka meminta maaf atas kebohongan tersebut. Musofa pun meminta maaf atas kesalahan yang dia lakukan dan meminta untuk tenang. Setelah itu Musofa meninggalkan arena demo.

Namun aksi massa kian ricuh. Mereka berteriak dan mendorong pihak kepolisian yang berjaga. Keributan pun tak terelakkan.

(das)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews