Pria Karimun Suspek MERS Sempat Minum Susu Unta di Arab Saudi
Karimun - Satu warga Karimun menjadi suspek penyakit Middle East Respiratory Syndrome atau MERS. Kini dia dirawat intensif di ruang isolasi RSUD HM Sani Karimun.
Pria berusia 77 tahun ini dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala yang dialami penderita MERS. Gejala itu dia rasakan sepulang dari menunaikan ibadah umroh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengungkapkan dari observasi dokter yang merawat, diperoleh pengakuan bahwa pria itu sempat mengonsumsi susu unta dan bersentuhan langsung dengan hewan tersebut.
"Dari hasil wawancara, yang bersangkutan pernah pergi ke peternakan unta saat umroh. Dia juga minum susu unta dan bersentuhan langsung," ujar Rachmadi, saat dihubungi pada Jumat (22/2/2019).
Sepulang dari Tanah Suci, pria itu mengalami sesak nafas, batuk dan demam. Meski hasil laboratorium belum keluar, namun RSUD HM Sani dan Dinkes Karimun tetap mewaspadai dugaan MERS ini.
"Kita memang belum bisa memastikan, tapi kita harus waspada juga. Soalnya dia mengalami tanda-tanda dari gejala itu," ucapnya.
Bahkan, pihak Dinkes Karimun juga telah melakukan penyemprotan desinfektan di rumah pasien agar keluarga tidak terjangkit atau terserang oleh virus.
Baca: Warga Karimun Suspek MERS Baru Pulang Umroh
Rachmadi menyebutkan, pria tersebut diketahui berangkat umroh bersama rombongan yang berjumlah 12 orang. Namun, saat pulang, beberapa orang mengalami batuk-batuk. Pihak Dinkes pun telah turun untuk cek kondisi mereka.
"Ada juga yang batuk-batuk, tapi setelah cek, itu wajar saja. Tapi untuk pasien ini, kita curigai karena itu tadi, dia minum susu unta dan bermain dengan unta, sementara ciri-ciri dari virus seperti yang dialami oleh pasien," kata Rachmadi.
Untuk jemaah umroh yang berasal dari Karimun selalu mendapat wejangan agar selalu menjaga kesehatan.
"Kita tidak sama dengan masyarakat di sana yang sudah kebal, dan kita sensitif akan itu. Selalu kita briefing sebelum berangkat," kata dia.
Meski tidak ada kecurigaan pada 12 orang tersebut, Dinas Kesehatan Karimun akan selalu memantau secara rutin.
Penyakit MERS adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona. Asal virus korona belum diketahui secara pasti, namun diduga bahwa virus ini kemungkinan besar berasal dari unta yang tinggal di Arab Saudi dan sekitarnya.
Dikutip dari Dokter Sehat, penyakit virus pernapasan tersebut pertama kali dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh coronavirus yang disebut MERS–COV.
Kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi memiliki infeksi MERS–COV memilik tanda-tanda penyakit pernapasan akut parah. Gejala yang dialami adalah demam, batuk, dan sesak napas. Sekitar 30 persen dari orang-orang terkena MERS ini meninggal.
Sejauh ini, semua kasus MERS dikaitkan dengan enam negara dekat Semenanjung Arab. Virus ini telah menyebar dari orang sakit ke orang lain. Namun, virus ini belum terbukti menyebar dengan cara yang spesifik.
(aha)
Komentar Via Facebook :