Kata Pengamat Ekonomi Soal Tutupnya Ritel di Batam

Kata Pengamat Ekonomi Soal Tutupnya Ritel di Batam

Closing sale ritel Giant di Mega Legenda, beberapa waktu lalu.

Batam - Awan gelap menyelimuti bisnis ritel di Kota Batam, Kepulauan Riau. Sejumlah ritel beken memilih menghentikan operasinya.

Dimulai dari Giant yang menutup operasi di pengujung 2018 lalu. Padahal, ritel ini sudah cukup eksis dan membuka gerai di berbagai lokasi Batam.

Berlanjut kemudian dengan Gelael Signature di Jalan Raden Patah, Baloi. Ritel legendaris yang beroperasi sejak awal 2000-an ini harus berhenti dan menyatukan diri dengan ritel sejenis di Simpang Sungai Panas, tepatnya di Palm Springs.

Baca: Gelael Baloi dan Oregano Nagoya Tutup Operasi

Menjadi sebuah pertanyaan, apakah fenomena tutupnya dua ritel besar di Kota Batam menjadi bukti bergesernya minat masyarakat dari berbelanja offline menjadi online?

Pengamat ekonomi dari Universitas Internasional Batam, Suyono Saputro mengatakan jika fenomena ini bukanlah akibat dari animo masyarakat untuk berbelanja online.

Dia menyebut, persaingan ritel di Batam semakin ketat, belakangan ini. “Kondisi ini lebih kepada penawaran dan permintaan, dimana ada persaingan ritel di Batam,” kata Suyono, belum lama ini.

Diakuinya, perekonomian di Batam memang sempat mengalami penurunan hingga pertengahan 2018. Namun hal tersebut tidak lantas menjadi penyebab tutupnya usaha, termasuk ritel mengingat perekonomian di kota ini mulai membaik pada pengujung 2018.

“Jadi ini kondisi anomali juga ya di saat sudah perekonomian di Batam mulai beranjak namun masih ada sektor usaha yang masih menurun,” jelasnya.

Kondisi anomali ini menurut Suyono disebakan oleh dua hal. Yaitu perubahan pola konsumsi masyarakat serta cukup ketatnya persaingan ritel di Batam. Hal ini dilihat dari masih banyaknya usaha ritel yang tetap eksis hingga saat ini.

Baca: Supermarket Giant Express di Batam Gulung Tikar

Ritel hingga saat ini masih menjadi bisnis yang potensial. Tren kebutuhan konsumsi masyarakat untuk berbelanja di tempat tersebut masih tinggi walaupun banyak usaha online yang menawarkan hal serupa. 

“Tingkat konsumsi masyarakat walaupun menurun tetap masih ada,” katanya 

Keberadaan ritel hingga saat ini masih belum tergantikan.  Ritel masih menjadi pemasok utama barang-barang kebutuhan masyarakat.

Suyono mengatakan saat ini pengusaha ritel harus bersaing secara kreatif untuk membaca minat masyarakat. 

“Sekarang tinggal bagaimana bisnis ritel membaca tren kebutuhan masyarakat. Mungkin sektor ritel bisa memberikan harga yang lebih bersaing atau hal lainnya,” katanya.

(das)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews