Ekspor Nanas Kundur ke Singapura Terkendala Modal

Ekspor Nanas Kundur ke Singapura Terkendala Modal

Ekspor nanas dari Kundur ke Singapura, tahun lalu.

Karimun - Petani nanas di Kundur mencatatkan prestasi bisa mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Namun belakangan mereka kebingungan karena terkendala modal.

Sejauh ini, ekspor nanas ke Negeri Singa itu tercatat dua kali, sejak kali pertama pada 20 Oktober 2018 lalu. Pemerintah setempat berharap ada investor lokal yang sudi berinvestasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karimun Muhammd Affan mengatakan, dalam dua kali ekspor lalu, pemerintah memang memfasilitasi.

Namun untuk yang berikutnya, diharapkan ada pengusaha yang bersedia berinvestasi untuk ekspor hasil pangan ini.

"Beberapa pengusaha telah kita tawarkan, namun mereka tidak tertarik karena keuntungan yang mereka dapatkan di bawah 20 persen. Ini sangat disayangkan apabila tidak berjalan, sehingga kita harapkan pengusaha lokal khususnya dapat berinvestasi," kata Affan, belum lama ini.

Disebutkan, untuk Febuari mendatang diperkirakan ada 20 ton nanas yang siap panen oleh petani Kundur. Affan menyebut pihaknya tak henti menawarkan kepada pengusaha-pengusaha di Karimun maupun Kepri untuk berinvestasi melancarkan ekspor nanas tersebut.

Secara hitungan ekonomi, ekspor nanas ini menguntungkan. Sekali ekspor dibutuhkan modal Rp 100 juta untuk 20 ton, dengan keuntungan minimal 20 persen.

"Peluangnya besar, walaupun keuntungannya hanya 20 persen setidaknya sekali ekspor itu atau bisa Rp 20 juta," katanya.

Ia berharap ada pengusaha di Karimun maupun di Provinsi Kepri yang merespons peluang ini sehingga ekspor tersebut terus berkesinambungan sekaligus menyejahterakan para petani.

(aha)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews