Omset Turun Hingga 70 Persen, Asperindo: Ini Tsunami Bisnis Ekspedisi

Omset Turun Hingga 70 Persen, Asperindo: Ini Tsunami Bisnis Ekspedisi

Arif Budianto, Sekretaris Asperindo Kota Batam.

Batam - Memasuki 2019, menjadi awal suram bisnis pengiriman barang di Batam. Hampir seluruh perusahaan ekspedisi mengalami penurunan omset sangat signifikan.

Asosiasi Jasa Pengiriman Ekspres, Pos,dan Logistik Indonesia (Asperindo) mencatat seluruh perusahaan ekspedisi yang menjadi anggota asosiasi itu menurun omsetnya pada awal tahun ini.

Arif Budianto, Sekretaris Asperindo Kota Batam menyebut pemicu penurunan omset bisnis ekspedisi adalah naiknya tarif jasa pengiriman seiring dengan kenaikan harga Surat Muatan Udara (SMU).

“(Tarif) Kargonya saja sudah naik 100persen, tak mungkin kita menerapkan harga lama,” kata Arif, Senin (21/1/2019).

Tak tanggung-tanggung, Arif menyebut hampir semua perusahaan jasa ekspedisi di Batam mengalami penurunan omset hingga 70 persen.

“Kurang lebih segitulah 50-70%, yang jelas awal tahun omset menurun. Saya saja melihat untuk JNE hampir tidak ada pengiriman ke bandara,” katanya.

Saat dikunjungi tim Batamnews.co.id, Arif mencoba  mengkonfirmasi ulang penurunan omset di salah satu jasa pengiriman barang di Kota Batam. Arif mengatakan perusahaan yang dihubunginya adalah JNE.

“Berapa omset menurun 2019 ini?” tanya Arif kepada otoritas JNE Batam melalui ponselnya. 

Setelah melalui perbincangan singkat tersebut, otoritas JNE Batam menyatakan omset mereka turun hingga 70%. Angka penurunan omset tersebut juga dirasakan oleh jasa kirim lainnya seperti JNT. 

Baca: Asperindo Keluhkan Tarif Jasa Pengiriman Naik 100 Persen

Alasan yang diterima oleh Asperindo dari kenaikan tarif SMU tersebut, diakibatkan kerugian yang diterima maskapai selama 2 tahun serta kenaikan harga avtur. Namun menurut Arif itu hanya alasan maskapai saja. 

“Mereka itu alasannya beda-beda, konyol aja dibilang begitu padahal sekarang harga avtur sedang turun,” tuturnya.

Arif menyebut jika kondisi ini terus berlarut-larut, maka efek domino akan terjadi. Bukan hanya jasa ekspedisi saja yang merasakan namun juga sektor usaha lain juga akan terimbas.

"Awal tahun merupakan tsunami bisnis bagi kami," kata Arif.

(das)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews