5 Bahan Kecantikan Mematikan, Peninggalan Para Wanita Tercantik di Dalam Sejarah

5 Bahan Kecantikan Mematikan, Peninggalan Para Wanita Tercantik di Dalam Sejarah

Foto: merdeka.com

Jakarta - Kosmetik dengan kandungan bahan berbahaya menjadi momok bagi para wanita di dunia kecantikan modern. Bahan-bahan seperti merkuri, hidroquinon, dan timbal sudah resmi dilarang penggunaannya di dalam formula kosmetik, namun masih ada saja produsen nakal yang mengabaikan peraturan ini.

Ternyata beberapa bahan berbahaya yang disebutkan di atas sudah dikenal sebagai bahan campuran kosmetik sejak berabad-abad lalu. Pada waktu itu perkembangan teknologi masih belum maju, sehingga zat berbahaya seperti timbal dan arsenik dipercaya bisa mempercantik kulit.

Bahkan para wanita tersohor dalam sejarah juga menggunakannya. Misalnya saja Ratu Nefertiti dari Mesir dan Ratu Elizabeth I yang menggunakan kosmetik berkandungan timbal.

1. Simonetta Vespucci - Arsenik, Lintah, dan Air Seni

Mungkin tak banyak yang mengenal nama Simonetta Vespucci. Tetapi wajahnya jelas tak asing bagi para pecinta karya seni dari zaman Renaisans. Salah satu karya paling fenomenal yang menggunakan sosoknya sebagai model adalah lukisan The Birth of Venus karya Sandro Botticelli.

Bisa dikatakan Simonetta adalah selebriti paling populer pada zaman Renaisans. Para wanita ingin meniru penampilannya. Hampir semua wanita rela melakukan apa saja untuk mendapatkan kulit seputih porselen dan rambut keemasan Simonetta. Jadi mereka pun mempraktikkan tips kecantikan yang memang digunakan sang Venus.

Demi mendapatkan kulit putih, para wanita meletakkan lintah di bagian telinga, dengan begitu hewan berlendir tersebut bisa mengisap darah dari wajah mereka yang kemerahan. Alis dibakar agar persis dengan alis tipis yang menghiasi wajah Simonetta.

Rambut dicabut dengan arsenik dan tawas, lalu digosok dengan emas. Sementara mereka yang tidak cukup kaya harus puas dengan campuran air seni sendiri untuk menjadikan rambut pirang keemasan seperti mahkota Simonetta Vespucci.

2. Ratu Elizabeth I - Timbal

Pada zaman Ratu Elizabeth I, para wanita di Inggris mencoba menjadikan kulit mereka seputih porselen dengan kosmetik yang disebut Venetian Ceruse. Produk ini dibuat dari campuran cuka dan timbal. Penggemar utama jenis perawatan ini tak lain adalah Ratu Elizabeth I.

Elizabeth pernah terkena cacar di usia 29 tahun. Penyakit tersebut meninggalkan bekas di wajahnya. Jadi sang ratu memoleskan Venetian Ceruse tebal-tebal untuk menutupinya.

3. Nefertiti - Celak dari Timbal

Nefertiti, sang ratu Mesir dianggap sebagai salah satu wanita tercantik di dalam sejarah. Namanya sendiri berarti 'dia yang jelita telah tiba'. Hingga tiga ribu tahun sesudah kematiannya, kecantikan Nefertiti masih menjadi perbincangan.

Nefertiti dan para ratu Mesir pada zamannya dikenal sebagai penggila produk kecantikan. Mereka menjalani berbagai jenis perawatan, mulai dari mandi susu keledai hingga membalur seluruh tubuh dengan madu.

Selain produk perawatan kecantikan, Nefertiti juga biasa menghias matanya dengan kohl Mesir, sejenis celak yang terbuat dari galena. Galena sendiri adalah jenis timbal hitam yang sama mematikannya dengan timbal biasa. Sementara pemerah bibirnya mengandung bromine mannite, senyawa racun yang bahkan jauh lebih berbahaya. Diperkirakan bahan-bahan inilah yang merenggut nyawa Nefertiti.

4. Diane de Poitiers - Endapan Emas

Diane de Poitiers, wanita simpanan favorit Raja Henry II dari Prancis merupakan salah satu contoh nyata bahwa obsesi terhadap kecantikan dan kemudaan terkadang bisa mendatangkan malapetaka. Wanita cantik ini meninggal karena perawatan mematikan yang dia terapkan seumur hidupnya.

Dilansir DailyMail, ketika para arkeolog Prancis menggali jasad Diane de Poitiers yang ditemukan pada tahun 2008, mereka menemukan kandungan emas yang sangat tinggi di tubuh dan rambutnya. Menurut dugaan, de Poitiers meninggal karena emas yang mengendap di dalam tubuh dan meracuni organnya.

5. Maria Gunning

Maria Gunning dikenal sebagai sosialita yang paling dipuja di Inggris pada abad 18. Kecantikannya membuat pria dan wanita kagum. Kabarnya, orang rela membayar sejumlah uang hanya untuk melihat sepatunya. Namun hidupnya justru berakhir karena menjadi budak kecantikan.

Gunning meregang nyawa karena keracunan darah akut. Menurut dugaan, penyebabnya adalah makeup berbahan timbal yang selalu dia gunakan seumur hidupnya.

Dia selalu menggunakan bedak yang mengandung senyawa timbal, hidroksida, dan karbonat untuk memutihkan kulit wajahnya. Untuk menjadikan bibirnya merah, Gunning menggunakan perona berbahan merkuri.

Diduga makeup berbahaya itu meresap ke pori-pori sang countess dan membunuhnya perlahan-lahan. Gunning meninggal pada tanggal 30 September 1760. Saat itu usianya masih 27 tahun.

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews