Harga Tiket Pesawat Melambung, Warganet Kirim Surat Terbuka untuk Menhub

Harga Tiket Pesawat Melambung, Warganet Kirim Surat Terbuka untuk Menhub

Penggalangan surat terbuka yang diposting Patrianef di akun facebook-nya (Foto:Screnshoot)

Batam - Adanya kebijakan penghapusan bagasi cuma-cuma, mendapat protes dari masyarakat. Hal itu disusul dengan harga tiket penerbangan dalam negeri yang kian melambung.

Salah seorang warganet @Patrianef mempublikasikan surat terbuka di akun facebook nya. Surat tersebut ditujukan kepada Menteri Perhubungan (Menhub) RI di Jakarta.

Dalam surat itu, Patrianef mengeluhkan kenaikan harga tiket pesawat hingga dua kali lipat dari harga biasa. Sedangkan penerbangan luar negeri, harganya 50 persen lebih murah.

"Kami sangat kecewa bahwa bapak menjadikan kami masyarakat Indonesia sebagai target pendapatan bagi maskapai penerbangan. Sementara untuk pendapatan luar negeri dengan jam penerbangan sama, harga tiket hanya 50 persen dari harga penerbangan domestik. Padahal standar keamanannya lebih tinggi," tulis dia.

Patrianef juga meminta kepada Menhub untuk meninjau kembali kenaikan tiket pesawat.

"Kami yakin kenaikan harga tiket sangat tidak wajar karena hanya dibebankan kepada penerbangan lokal domestik. Kami meminta agar Bapak Menteri Perhubungan sebagai regulator meninjau lagi kenaikan harga tiket pesawat," ucapnya dalam surat terbuka tersebut.

Ia juga memberikan perbandingan harga tiket domestik dan harga tiket internasional dalam surat tersebut. Jakarta-Padang untuk Lion Air dibanderol harga tiket sebesar Rp1 juta sedangkan Garuda sekitar Rp2 juta.

Sedangkan penerbangan Jakarta-Singapura, Lion Air dan Air Asia membanderol harga tiket sekitar Rp400 ribu-Rp500 ribu. Sedangkan penerbangan full service senilai Rp1 jutaan.

Pada akhir suratnya, Patrianef meminta Presiden RI memperhatikan hal ini dan menegur Menhub. Karena dinilai mempengaruhi suasana kampanye.

"Kami berharap bapak Presiden memperhatikan hal ini dan menegur Bapak Menteri Perhubungan dan kalau perlu memberhentikan, karena mempengaruhi suasana kampanye Presiden saat ini. Selain itu kenaikan tiket pesawat ditafsirkan sebagai ketidak berpihakan kepada rakyat yang dalam kondisi susah saat ini, diakui atau tidak diakui," tuturnya.

Dari surat terbuka untuk Kementerian Perhubungan yang dipublikasikannya di facebook, banyak warganet yang menanggapi hal itu di kolom komentar.

Akun bernama Titi Sarimanah membenarkan adanya hal tersebut. Dia mengakut terkejut dengan kenaikan harga tiket pesawat domestik. "Bener banget, saya juga kaget liat harga tiket pesawat semalam," ucapnya.

Akun lain bernama ErnaApNuamoran mengaku shock melihat ongkos kirim dari perbelanjaan onlinenya. "Shock pas belanja ol ongkirnya Rp100 ribu biasanya juga Rp70 ribuan," katanya.

Akun DeniEkaputra justru membeberkan berita yang dilihatnya di salah satu televisi swasta, jika turis china berlibur ke Bali hanya bayar Rp400 ribu-Rp750 ribu selama empat hari.

"Kenaikan gila-gilaan sebenarnya udah terjadi sejak lebaran, sampai sekarang malah menjadi. Kemarin miris lihat di TV One Turis China berlibur ke Bali cuma bayar Rp400 ribu-Rp750 ribu untuk empat hari. Semua biaya sudah termasuk tiket pesawat PP, hotel, dan akomodasi," tuturnya dalam kolom komentar tersebut.

Kenaikan harga tiket pesawat domestik di 2019 memang terbilang tidak wajar. Tak cukup dengan protes masyarakat tentang harga tiket domestik dua kali lipat dari tiket pesawat Internasional. Masyarakat juga harus membayar biaya bagasi yang dibawanya.

(das)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews