Batu Satam si Hitam yang Jatuh dari Langit

Batu Satam si Hitam yang Jatuh dari Langit

Batu Satam atau Batu Meteor. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pernah mendengar nama Batu Meteor atau Satam? Nah, di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) batu ini sekarang menjadi trend. Selain bisa ditemukan di Pulau Belitung, batu ini banyak ditemukan di Kepulauan Natuna yang terletak di wilayah paling utara Indonesia atau berada di dekat Laut China Selatan.

Meski sudah menjadi ikon di Bangka Belitung, Kadis Pariwisata Kepri Guntur Sakti dalam acara Kepri Gemstone 2015, Kamis (28/5/2015) memasukkan Batu Satam sebagai salah satu khazanah batu khas dari Kepri.

Bahkan, Bupati Kepulauan Natuna Ilyas Sabli mengeluarkan Surat Edaran yang mewajibkan para pegawai di pemkab itu mengenakan cincin akik Batu Satam dari Natuna khusus jelang pelaksanaan STQ tingkat Provinsi tahun 2015. Tujuannya mempromosikan batu yang juga dikenal dengan sebutan Batu Meteor itu.


Batu ini berwarna hitam dan memiliki urat-urat yang khas. Batu Satam termasuk ke dalam batuan langka. Jika masih berbentuk bongkahan, Batu Satam seperti arang yang tidak menarik. Tapi jika sudah dijadikan perhiasan seperti batu akik atau aksesoris lain, batu ini sangat indah.

Batu ini memiliki warna hitam khas yang sangat mengkilap setelah diolah dan permukaannya seperti mengandung minyak. Dan yang jelas ini jenis batuan padat sehingga tidak tembus.


Mengutip dari Wiki, Buku De Ontwikkeling Van Het eiland Biliton, Van De Billton Maatschappij Door J C Mollema, diterbitkan S graven Maartinus Nijhoff 1922, mengatakan Batu Satam adalah meteor yang setengah juta tahun yang lalu jatuh jatuh ke bumi dari ruang angkasa dan meledak. Lalu, bagian-bagiannya terlempar jauh sekali.

Pada waktu jatuh ke bumi, bagian itu jatuh di beberapa tempat di dunia. Batu Satam atau Batu meteor ini lalu ditemukan di Pulau Belitung, Pulau Bangka dan Batu satam yang sama juga ditemukan di Kepulauan Natuna.

Batu ini juga pernah ditemukan di Malaka, Pulau Jawa dekat Solo, Australia, Cekoslovakia, dan Arabia. Tetapi sampai saat ini tidak ditemukan lagi kecuali di Kepulauan Natuna dan Pulau Belitung.

Istilah satam diambil dari bahasa seorang warga keturunan China yang berada di Pulau Belitung. Sa artinya pasir, sedangkan Tam artinya empedu. Jadi Satam berarti empedu pasir. Sebutan lain warga lokal mengartikan satam adalah Batu hitam.

Bagaimana batu ini terbentuk? Adakah murni berasal dari bumi seperti jenis batu mulia lainnya, atau bukan?

Masih informasi dari Wiki, ternyata batu ini terbentuk dari hasil proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi jutaan tahun lalu.

Batu Satam dikenal juga dengan batu unik dan langka, bahkan sebagian orang menggolongkan ke dalam batu mulia. Kebanyakan masyarakat Belitung memercayai bahwa Batu Satam ini memiliki kekuatan, sebentuk kekuatan misterius sebagai penangkal kekuatan jahat.

Ini terbukti tidak sedikit masyarakat Belitung, saat hendak membangun rumah tinggal, biasanya, pada keempat sudut fondasi rumah, ditanamkan Batu Satam ini. Masing-masing sudut berisi sebutir Batu Satam.  

Ada juga yang percaya batu ini memiliki energi yang kuat, oleh karenanya banyak mata tongkat komando dibuat dari Batu Satam.

(ind/bbs/wiki)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews