Relokasi Produksi Pegatron ke Batam Upaya Hindari Pajak Tambahan AS

Relokasi Produksi Pegatron ke Batam Upaya Hindari Pajak Tambahan AS

Pegatron Corporation. (Foto: Washington Post).

Batam - Pegatron Corporation, perusahaan elektronik di Tiongkok merelokasi produksinya ke Batam. PT Satu Nusa Persada menjadi perusahaan yang memperoleh kontrak dengan korporasi tersebut.

Menurut catatan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan itu memindahkan sebagian produksinya karena beberapa poduk yang dibuat di Tiongkok akan dikenakan pajak tambahan, apabila diekspor ke Amerika Serikat AS.

Pegatron Corporation akan melakukan kerjasama dengan Sat Nusa untuk merakit berbagai produk elektronik yang akan diekspor ke Amerika Serikat.

Realisasi kerjasama Pegatron dan Sat Nusa akan direalisasikan paling lama bulan depan, dengan produksi penuh diharapkan pada pertengahan 2019. 

Hal itu dikarenakan akan butuh waktu bagi Pegatron untuk memindahkan, memasang, dan mengesahkan peralatan sebelum pabrik beroperasi penuh.

Pegatron lebih memilih bekerjasama dengan perusahaan lokal dan menyewa pabrik ketimbang membangun fasilitas baru. Tujuannyauntuk memastikan produksi bisa dilakukan sesegera mungkin. Rencananya, mereka akan mempekerjakan 8.000 hingga 10.000 pekerja.

Menurut Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri Kepri Tjaw Hoeing, masih banyak potensi investasi yang bisa diraih Batam akibat hengkangnya sejumlah perusahan dari Tiongkok. 

Pihaknya sendiri akan segera berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan di Batam, terutama yang memiliki pabrik perakitan di Tiongkok.

“Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan dari Tiongkok yang mau masuk ke Batam untuk melihat peluang merelokasi pabriknya. Kami sendiri akan terus berkoordinasi agar peluang ini kita manfaatkan,” ujar Tjaw Hoeing, Sabtu (8/12/2018).

HKI akan mendorong perusahaan yang memilik pabrik perakitan di Tiongkok untuk masuk ke Batam. Testimoni mengenai kemudahan berinvestasi yang selama ini dirasakan diharapkan mampu meyakinkan mereka untuk relokasi ke Batam.

Menurut Tjaw, industri komponen telepon pintar menjadi salah satu target yang menarik. Batam tengah mencoba menciptakan ekosistem industri telepon pintar dengan menggaet industri komponen, sehingga tercipta rantai pasok yang utuh.

Masuknya Pegatron ke Batam sebagai upaya Batam menggaet sejumlah perusahaan yang memiliki basis produksi di Tiongkok untuk masuk ke Batam. Target utama adalah perusahaan manufaktur yang produknya dikenakan tarif tinggi akibat perang dagang saat masuk ke pasar Amerika Serikat.

Baca: Produsen iPhone Kirim Mesin Pabrik dari China ke Batam

Salah satu yang ditawarkan Batam kepada perusahaan-perusahaan tersebut adalah adanya tarif preferensi 0 persen dalam komitmen Free Trade Agreement antara Indonesia dan Amerika Serikat. Sehingga dengan konten lokal 35 persen, produk yang dirakit di Batam bisa masuk ke pasar Amerika tanpa dikenai pajak.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews