2.058 Peserta Ikuti Ajang TKMPN dan IQPC di Batam

2.058 Peserta Ikuti Ajang TKMPN dan IQPC di Batam

Gubernur Kepri Nurdin Basirun menerima cinderamata usai pembukaan ajang TKMPN dan IQPC di Harmoni One. (Foto: Margaretha/batamnews).

Batam - Ajang Temu Karya Mutu dan Pengendalian Nasional (TKMPN) dan International Quality and Productivity Convention (IQPC) 2018 dilaksanakan di Harmoni One Batam, mulai dari tanggal 27 November - 30 November 2018. 

Kegiatan ini merupakan suatu acara kompetensi dan demonstrasi keberhasilan perusahaan dalam mengelola mutu dan produktivitas. Sudah berlangsung selama 22 tahun tanpa jeda dan diselenggarakan oleh PT Wahana Kendali Mutu bekerjasama dengan Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI). 

Direktur PT Wahana Kendali Mutu, Damayanti mengatakan ajang nasional ini juga diikuti oleh negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. 

“Ada 466 tim penyaji yang akan menampilkan karya improvement dan inovatif dari perusahaannya,” ujar Damayanti di Harmoni One, Selasa (27/11/2018). 

Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 2.058 orang, dan jumlah timnya naik 7 persen dibandingkan tahun lalu. Untuk jumlah seluruh yang hadir pada event kali ini meliputi penyaji, peninjau dan panitia. 

Kegiatan tersebut terdiri dari persentasi kompetisi baik dari nasional dan internasional, lalu ada forum manajemen yang mendatangkan praktisi pengalaman di bidang manajemen. 

“Nantinya pemenang mendapat penghargaan, dengan persentasi terbaik, best performance, the most factory,” kata dia. 

Tidak hanya itu, para peserta juga akan diajak berkunjung ke PT Exelitas yang berada di kawasan industri Batamindo. 

Sementara itu Sekjen Indonesia Quality dan Productivity Management Assocation, Toto Suharto menambahkan Batam dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan TKMPN ini karena punya kesiapan ruangan yang diperlukan. 

“Dulu sempat buat di Bandung dan Semarang, namun sekarang mereka tidak memiliki kecukupan ruangan bagi seluruh peserta,” ujar Toto pada kesempatan yang sama. 

Pelaksanaan kegiatan ini menurutnya sangat penting untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dengan SDM negara lain. Karena negara lain sangat mengutamakan kepentingan mutu. 

“Kami bukan badan sertifikasi tetapi membuat perusahaan menjadi motivasi,” katanya.

Toto mengakui peningkatan jumlah peserta ini karena para peserta menilai manfaatnya sangat besar dalam meningkatkan produktifitas. 

“Karena memang sudah dirasakan bersama, dari tahun ke tahun juga meningkat, peserta terbaik akan kami bawa ke kegiatan yang ada di Jepang,” ucapnya.

(ret)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews