Kronologi Longsor di Jakarta Timur yang Merusak Rumah Warga

Kronologi Longsor di Jakarta Timur yang Merusak Rumah Warga

Foto : idntimes.com

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi lokasi longsor di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (27/11). Didampingi Kasudin Sumber Daya Alam Jakarta Timur, Mustajab dan Asisten Pembangunan, Yusmada Faisal, Anies melihat bagaimana longsor tersebut merusak sebuah rumah milik warga. 

Longsor terjadi di Kavling Pesona, Kalisari, Pasar Rebo, ketika hujan deras mengguyur Jakarta, Senin (26/11) kemarin. Kejadian ini pun membuat sebuah rumah yang terletak di kavling tersebut rusak sebagian. 

Rumah itu diketahui milik Syarifudin yang juga Ketua RT 7 RW 5 di wilayah tersebut. Rumah Syarifudin terletak di paling ujung di posisi yang tinggi, sementara di sampingnya, di posisi yang lebih rendah terdapat jalan kompleks.  

Beruntung kejadian itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Ketika ditemui di lokasi, sang pemilik rumah pun membeberkan kronologi ketika longsor meruntuhkan sebagian bidang rumahnya.

1. Sebelum longsor, ada mobil terperosok

Ketua RT 7 RW 5 yang juga pemilik rumah yang terkena longsor, Syarifudin mengungkapkan, sehari sebelum terjadi longsor yakni pada Minggu (25/11), sebuah mobil yang lewat di depan rumahnya tiba-tiba terperosok tidak bisa jalan. Warga pun beramai-ramai mengangkat mobil tersebut keluar dari jalan itu.  

“Setelah mobil itu diangkat ramai-ramai kita kompromi sama warga mau diperbaiki (jalan),” ujarnya.

2. Longsor terjadi sekitar pukul 12.40 WIB

Esoknya, Senin (26/11), jalan itu pun diperbaiki. Namun, pengerjaan harus berhenti setelah hujan besar turun.

“Ketika sedang digali, hujan besar datang terus longsor. Pukul 12.30 WIB, istri saya masih oke pas ngecek, nah sekitar 15 menit kemudian sudah jebol,” Syarifudin menjelaskan.

3. Syarifudin mengungsi ke masjid

Sambil menunggu rumahnya diperbaiki, Syarifudin pun terpaksa mengungsi ke tempat terdekat. Ia mengaku banyak yang menawarinya untuk mengungsi.

“Biar gampang komunikasi, kami tinggal di tempat terdekat saja. Kalau saya sih di masjid,” katanya.

4. Syarifudin tunggu keputusan Anies

Syarifudin mengaku hanya bisa pasrah apapun hasil evaluasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Jika harus dibongkar, ia mengaku siap.

“Saya ikut yang terbaik saja. Kalau kata Pak Anies mau dibuang ya sudah, insyaallah ada rezeki lain,” ujarnya.

5. Syarifudin mengaku memiliki IMB

Secara terpisah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, sejumlah rumah di kawasan tersebut tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 

Namun, hal itu dibantah oleh Syarifudin. Ia mengaku telah memiliki IMB sejak membeli rumah tersebut. “Saya beli dari 2008, sudah ada IMB-nya kok,” katanya.

(pkd)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews