Pria Amerika Tewas Dihujani Panah Suku Terasing di Samudera Hindia

Pria Amerika Tewas Dihujani Panah Suku Terasing di Samudera Hindia

Sejumlah gambar yang merujuk pada suku terasing yang nyaris punah di kepulauan Andaman dan Nikobar. (Foto: Survival International via BBC).

Andaman - John Allen Chau, 27 tahun, dari Alabama, AS tewas dibunuh oleh suku terasing yang terancam punah di Kepulauan Andaman dan Nikobar, Samudera Hindia, yang masuk wilayah perairan India.

Para nelayan yang membawa pria itu ke Pulau Sentinel Utara mengatakan sekelompok anggota suku itu memanahnya hingga tewas dan meninggalkan tubuhnya di pantai.

Melakukan kontak dengan suku-suku di Andaman yang terancam punah dan hidup terisolasi dari dunia merupakan tindakan ilegal karena berisiko menulari mereka dengan penyakit dari luar.

Diperkirakan anggota suku terasing yang mendiami Pulau Sentinel Utara, yang benar-benar terputus dari dunia luar, berjumlah antara 50 dan 150 jiwa.

Tujuh orang nelayan yang membawa warga negara AS itu kini ditahan karena dianggap melanggar hukum, kata polisi.

Kepala Kepolisian Andaman, Dependra Pathak, mengatakan kepada situs berita India, News Minute, bahwa Chau berprofesi sebagai "semacam paramedis".

"Orang mengira dia misionaris karena dia telah menyebutkan pandangannya soal Tuhan dan dia adalah seorang yang percaya Tuhan melalui media sosial. Namun, dalam artian yang sempit, dia bukanlah misionaris. Dia adalah petualang dan niatnya untuk bertemu suku terasing," ujar Pathak.

Wartawan Subir Bhaumik, yang telah meliput kepulauan itu selama bertahun-tahun, mengatakan kepada BBC India bahwa, menurut kepolisian, Chau telah mengunjungi Pulau Sentinel Utara sekitar empat atau lima kali dengan bantuan nelayan setempat.

"Jumlah mereka sangatlah sedikit, dan bahkan mereka tidak memahami bagaimana cara menggunakan uang. Dan sebenarnya melakukan kontak dengan mereka merupakan tindakan melawan hukum," lanjut Subir.

Pada 2017, pemerintah India juga menegaskan siapapun yang mengambil foto atau membuat video tentang suku Andaman asli akan dihukum penjara hingga tiga tahun.

Kantor berita AFP mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Chau gagal mencapai pulau itu pada 14 November lalu. Namun kemudian dia mencoba lagi dua hari kemudian.

"Dia diserang dengan panah tetapi dia berusaha terus berjalan," ungkap sumber itu.

"Para nelayan melihat sekelompok suku terasing itu mengikat tali di lehernya dan menyeret tubuhnya. Mereka ketakutan dan akhirnya melarikan diri," kata sumber yang dikutip AFP.

Tubuh Chau sempat terlihat pada 20 November. Tetapi menurut Hindustan Times, jenazahnya belum ditemukan.

"Ini kasus yang pelik bagi polisi," kata Bhaumik. "Anda bahkan tidak bisa menangkap orang-orang suku di Pulau Sentinel."

Dua nelayan India yang menangkap ikan secara ilegal di Pulau Sentinel Utara juga dibunuh oleh suku tersebut pada 2006

(*)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews