Pengakuan Mengejutkan Mantan Karyawan Lion Air yang Selamat dari Kecelakaan 14 tahun lalu

Pengakuan Mengejutkan Mantan Karyawan Lion Air yang Selamat dari Kecelakaan 14 tahun lalu

Laura Lazarus

Jakarta - Selasa (30/10/18) kemarin, mantan pramugari Lion Air memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan ketika diundang di Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne. Wanita cantik itu menceritakan kejadian pada tahun 2004 lalu, dimana pesawat Lion Air tergelincir.

Wanita itu adalah Laura Lazarus. Laura menjadi salah satu flight attendant di penerbangan pesawat Lion Air JT538. Namun, nahas pesawat tersebut tergelincir saat hendak mendarat di  Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah. Akibat insiden itu, 26 penumpang meninggal dunia, 55 orang mengalami luka berat dan 63 orang lainnya mengalami luka ringan. 

Laura terlempar dari tempat duduknya

Laura sendiri ternyata merupakan salah satu dari 55 orang yang mengalami luka berat. Laura pun menceritakan bahwa sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi, dirinya sempat merasa tak enak. Dan seketika itu, ia mendengar suara yang sangat kencang. Laura pun mengatakan bahwa ia terlempar dari tempat duduknya di dalam pesawat. Ia mengaku terlempar hingga ke sayap pesawat. 

"Dan gak lama kemudian, saya dengar bunyi 'braak' kenceng banget, dan bersamaan dengan itu saya dan tempat duduk saya terus terlempar, saya terdorong sampai ke sayap padahal pakai safety belt," tuturnya.

Parahnya lagi, Laura mengaku bahwa dirinya melihat jelas kepala salah satu temannya hancur karena insiden tersebut. Selain itu Laura juga mengatakan bahwa pada saat itu dirinya melihat banyak sekali korban. 

"Saya lihat kepala teman saya hancur di situ juga, dan banyak sekali korban jiwa pada waktu itu," katanya. 

Laura mengalami luka yang cukup berat

Lebih lanjut, Laura pun kemudian menceritakan kondisinya yang pada saat itu mengalami luka yang cukup parah. Laura mengatakan bahwa wajahnya hancur hingga beberapa bagian tubuhnya mengalami patah. 

"Muka hancur, tangan copot, pinggang patah, kaki juga patah, betis hilang setengah bagian, dan sekarang daging yang hilang itu diambil dari paha saya, urat yang hilang diambil dari badan belakang," jelasnya.

Meskipun sudah menjalani berbagai perawatan medis, namun hingga saat ini Laura harus berjalan menggunakan bantuan. Laura pun mengatakan bahwa karena insiden tersebut dirinya harus melakukan operasi pada wajahnya. 

Sebab, saat kecelakaan itu terjadi, tulang pipinya remuk, sehingga ia harus menjalani serangkaian perawatan demi mengembalikan wajahnya seperti semula. 

Laura mengaku tak tahu statusnya saat bekerja di Lion Air

Dan yang lebih mengejutkan, saat ditanya tentang pekerjaannya di Lion Air, Laura mengaku tak tahu menahu mengenai status pekerjaannya apakah pegawai tetap atau kontrak. Meskipun sudah 14 tahun berlalu usai kejadian tersebut, nyatanya hingga kini Laura masih juga belum tahu mengenai statusnya sebagai karyawan Lion Air. Laura juga mengatakan bahwa statusnya itu menjadi sebuah pertanyaan besar hingga saat ini. 

Laura mengaku ketika pertama kali bekerja itu usianya sekitar 17-18 tahun. Dan pada saat itu ia ditawari untuk menjadi seorang pramugari. Tanpa berpikir panjang mengenai risiko yang akan ia hadapi nantinya, Laura pun menerima tawaran tersebut. 

"Karena saya itu jadi pramugari usia 17-18 tahun, ketika semuda itu jadi pramugari, tentu saya sangat senang sekali, saya nggak mikirin bakal terjadi kecelakaan seperti ini, jadi saya akui persiapan pun sangat kurang dan minim sekali," tuturnya.

Hanya diberi surat 3 lembar

Ketika pertama kali bekerja, Laura mengaku bahwa dirinya hanya diberi surat 3 lembar yang berisi sebuah perjanjian selama bekerja menjadi seorang pramugari. Laura pun mengakui bahwa dirinya sangat kurang dalam pendidikan terutama terkait masalah hukum. 

"Dan di sana benar-benar sangat minim sekali untuk pendidikan kami, terutama di masalah hukum, terus terang, ya apa yang diharapkan anak semuda itu, gitu kan, sehingga saat mengalami kecelakaan saya tidak mengerti," jelasnya.

Laura dinyatakan sudah resign

Dan parahnya lagi, usai kecelakaan tersebut, di tahun yang sama, Laura dinyatakan sudah resign/ berhenti dari Lion Air. Laura pun mengaku bahwa dirinya tak pernah sama sekali menulis surat resign. Ia pun mengatakan bahwa pada waktu itu surat-surat pentingnya seperti ijazah dan surat kelahirannya ditahan. 

"Padahal ijazah dan surat lahir saya masih ditahan di perusahaan itu, tapi saat dicek ternyata tertulis nama saya sudah resign, terus ngapain surat-surat saya ditahan," keluhnya.

(pkd)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews