IndiGo Air Dihalau Sukhoi TNI, Selama Ini Udara Indonesia Banyak Dilanggar

IndiGo Air Dihalau Sukhoi TNI, Selama Ini Udara Indonesia Banyak Dilanggar

Pesawat IndiGo Air milik India yang dihalau TNI AU dengan pesawat tempur Sukhoi. (Foto: ist)

Tanjungpinang - Pesawat komersil India, Indigo Air dikabarkan melenceng dari rutenya dan masuk ke wilayah NKRI, Rabu (31/10/2018) siang.  Pesawat jenis Airbus A-320 itu akhirnya diintersep (dihalau) oleh jet tempur Sukhoi milik TNI AU di ketinggian 35 ribu kaki.

Kejadian sekitar pukul 13.15 WIB. Kepala Penerangan dan Perustakaaan (Kapentak) Lanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) Letnan Anger mengatakan pesawat itu bertipe Airbus A-320 dengan nomor registrasi V8-RBT

"Lanud RHF Tanjungpinang mengerahkan dua pesawat Sukhoi jenis Su 27 dan Sukhoi Su-30 untuk mengintersep," kata Letnan Anger saat dikonfirmasi Batamnews.co.id, Rabu (31/10/2018) malam.

Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) saat ini memang sedang mengerahkan 3 jet tempur pencegat yakni Sukhoi Su 27/30 dari skuadron udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar untuk melakukan operasi pengamanan udara dengan basis operasi di Batam.

Operasi tangkis petir di Batam ini juga didukung oleh satu unit helikopter jenis Puma dan satu unit pesawat Hercules.

Dilangsir dari situs wikipedia, IndiGo adalah maskapai penerbangan bertarif rendah dari Gurgaon, Haryana, India, didirikan pada tahun 2006 oleh Rakesh Gangwal dan Rahul Bhatia.

Sejak dimulai operasi pada bulan Agustus 2006, maskapai ini telah membentuk dirinya sebagai salah satu maskapai penerbangan terkemuka India menggunakan model efisien, operasi bertarif rendah dan dengan menarik pelanggan dengan tarif rendah.

Setelah peraturan India, IndiGo menerima lisensi untuk mengoperasikan penerbangan internasional setelah menyelesaikan lima tahun beroperasi. Basis utamanya adalah Bandar Udara Internasional Indira Gandhi di New Delhi.

IndiGo telah dianugerahi banyak penghargaan industri penerbangan dan wisata. IndiGo memenangkan penghargaan maskapai bertarif rendah terbaik di Skytrax Central Asia pada 2011.

IndiGo saat ini dimiliki oleh InterGlobe Enterprises ini melayani 31 tujuan di 6 negara di Asia. Untuk rute Asia Tenggara maskapai ini menerbangi Singapura dan Thailand.

Trend pelanggaran udara dalam lima bulan terakhir menurut Kohanudnas meningkat, khususnya di wilayah udara Natuna.

Berdasarkan data angkasareviw.com, laporan Kohanudnas mencatat sejak Juni 2018-Oktober 2018 ada 50 pelanggaran oleh pesawat asing di wilayah Indonesia di atas udara Natuna. Perizinan lintas pesawat ini dikontrol oleh Singapura.

Kohanudnas telah memanggil perwakilan Kedubes Singapura di Jakarta, untuk menyampaikan agar lebih mengontrol pesawat udara asing yang melintasi wilayah udara Indonesia.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews