Santri Pesantren Al-jabar butuh bantuan

Kisah Haru Para Anak Yatim Usai Panti Asuhan Mereka Terbakar

Kisah Haru Para Anak Yatim Usai Panti Asuhan Mereka Terbakar

Para anak yatim di Panti Asuhan Al Jabar Bengkong, kebakaran menghanguskan bangunan yayasan dan ruang santri. Mereka terpaksa diungsikan. (Foto: Yogi/Batamnews)

Batam - Puluhan santri pesantren Al-Jabar, Bengkong Indah, Batam menjadi korban kebakaran. Tempat tinggal berserta barang milik anak yatim dan anak terlantar ini ludes dilalap sijago merah, Selasa (16/10/2018) malam.

Bagian tempat tinggal puluhan santri tersebut sudah tinggal puing dan debu. Hanya beberapa pakaiaan yang bisa mereka selamatkan, pasalnya ketika kebakaran melanda kebanyakan santri berada di Masjid AL-jabar yang tidak jauh di lokasi menunaikan salah Magrib berjemaah.

Api dengan cepas menghabiskan 11 ruangan tersebut, pasalnya seluruh bagunan semi permanen terbuat dari kayu. Belasan ruangan tersebut tidak hanya terdiri dari ruang para santri namun juga ada tempat tinggal beberapa pengawas dan guru.

"Habis semua, seragam sekolah, buku-buku dan lainnya," kata Yuli Fatimah Kepala Pondok Pesantren Al-Jabar kepada Batamnews.co.id usai kejadian tersebut.

Juli mengatakan, ketika kejadian beberapa santri berada di masjid, sedangkan satu dua orang ada di dalam pesantren untuk beristrirahat.

"Satu korban yang kembali ke kamarnya untuk tidur, tetapi berhasil diselamatkan," kata Yuli dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

Ia bercerita, kebanyakan anak-anak pesantren merupakan anak yatim atau anak terlantar. Bahkan ada beberapa anak yang dititipkan orang tuanya tetapi sampai sekarang tidak ada dijemput.  "Jangankan dijemput, dilihat saja tidak," katanya.

Salah satunya korban yang terbakar ketika kejadian kebarakan tersebut Rival, ia dua tahun yang lalu dititipkan orang tuanya. Dan orang tua berkjanji akan kembali menjemput.

"Namun sampai sekarang tidak ada, begitu juga dengan anak-anak yang lain, ada juga yang tidak memiliki orang tua sama sekali," katanya.

Ia melanjutkan, beberapa anak pesantren tersebut menempuh pendidikan disekolah seperti SD dan SMP Al-Jabar yang tidak jauh dari pesantren. Namun, Juli mengatakan, untuk sekolah meraka tetap membayar terutama untuk bayar guru pesantren.

"Kita ada sekitar 4 orang guru dipesantren, mereka perlu juga dibayar walaupun sekedarnya," kata Yuli.

Yuli mengungkap, untuk saat ini ia hanya memanfaat beberapa sumbangan dana dari donatur yang juga merupakan teman-temannya. "Apalagi sudah kejadian seperti ini, kita butuh batuan  tentunya," ujarnya.

Tidak hanya anak yatim juga anak terlantar. Beberapa anak-anak diserahkan orang tuanya ke pesantren karena tidak memiliki biaya untuk sekolahkan.

"Saya  juga ada dua orang anak angkat disini," kata salah serang orang tua santri.

Anak angkat itu ia ambil dari orang tua yang tidak sangup menyekolahkan anaknya, Indra mengambilnya dan menitipkan di pesantren.

"Jadi saya titip disini, tetapi setiap bulan saya selalu nyumbang untuk bayar sekolah," katanya.

Ketika kejadian Indra mengaku kaget dan langsung menujuk lokasi kejadian. "Saya tau dari kawan, karena ada dua orang anak angkat saya sini langsung berangkat, ternyata baik-baik saja," katanya.

Sampai saat ini puluhan santri tersebut mengungsi di Masjid Al-Jabar Bengkong Indah begitu juga dengan guru-guru. Sedangkan satu orang korban luka bakar sudah dirawat di puskesmas terdekat dan sudah kembali berkumpul bersama teman-temannya.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews