BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pelaku pembunuhan pejabat Pertamina Batam Edy Juanda (52), Rizal (23), masuk ke dalam kamar tempat Irma dan Edy Juandar menginap di Hotel Baloi Garden Minggu 2 Mei 2015 dini hari, melalui garasi hotel.

Pintu kamar tak dikunci. Di dalam kamar, Irma dan Edy sudah mematikan lampu. Mereka pun sudah tak berbusana hanya tinggal celana dalam.

Mendengar pintu garasi dibuka Edy sempat kaget. Begitu ia bangun Rizal sudah masuk ke dalam kamar.

Sepasang kekasih pelaku pembunuhan saat di Mapolreta Barelang

Rizal kemudian melancarkan aksi pemerasan. Mereka meminta uang sejumlah Rp 50 juta namun tak disanggpui Edy. 

Edy bahkan enggan memberikan harta bendanya. Perkelahian pun terjadi. Rizal yang bertubuh kecil kalah.

Edy pun masuk ke kamar mandi. Pada saat masuk itulah, Rizal kemudian mencabut pisau yang ia bawa dan menikam leher Edy.

Dua pelaku pembunuhan pejabat Pertamina Batam menutupi wajahnya di Mapolresta Barelang

Edy masih sempat melawan tapi tak lama kemudian roboh. Rizal kemudian mempercepat kematian Edy. Ia mencekik leher korban.

Edy pun tewas. Rizal kemudian mengambil seprai hotel dan menggulur tubuh Edy dengan seprai itu. 

Sedangkan Irma membersihkan lantai yang berceceran darah. Mereka kemudian menguras harta benda Edy.

Polsi memeriksa Irma dan Rizal pelaku pembunuhan pejabat Pertamina Batam di Mapolresta Barelang

Kepala Depo Pertamina Kabil Edy Juanda ditemukan tewas mengenaskan di tepi jalan raya Rempang Cate, Kec Galang, Batam, Kepri Minggu 3 Mei 2015 pukul 07.00 WIB. 

Dua pelaku pembunuhan pejabat Pertamina Batam menjadi santapan wartawan media lokal dan nasional di Mapolresta Barelang

Di leher dan kepalanya terdapat luka tusuk benda tajam. Sejumlah uang dan handphonenya hilang, berikut mobil Avanza yang ia bawa.

[alf/snw]