Bintan - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bintan, Luki Zaiman Prawira mengatakan atlet asal Indonesia berhasil membawa negara ini bangga. Meskipun tidak berhasil menyabet kejuaraaan di Kategori Full Marathon 42,195 Km, tetapi ada dua atlet negara ini meraih gelar juara di kategori lainnya.

 "Ada dua atlet kita yang juara di Kategori Half Marathon 21 Km. Yaitu juara 1 di kelas wanita dan juara 3 di kelas pria," ujar Luki.

Dari catatan panitia, Kategori Half Marathon 21 Km Kelas Pria dijuarai oleh atlet Kenya, Njoki Charles Munyua. Pria bernomor punggung 2102 ini finish dengan catatan waktu 1 jam, 8 menit dan 38 detik.

Kemudian di posisi kedua ada rekan senegaranya yang bernomor punggung 2215, Edwin Kiptanui. Dia finish dengan catatan waktu 1 jam, 15 menit dan 21 detik.

Di posisi ketiga diraih oleh pelari Indonesia yaitu Viktor Dabi. Pria asal Kota Batam bernomor dada 1393 finish dengan waktu tempuh 1 jam, 23 menit dan 46 detik.

Sedangkan Kategori Half Marathon 21 Km Kelas Wanita, Osidah Widawati menjadi yang tercepat. Atlet Indonesia asal Bandung bernomor dada 2368 ini finish dengan waktu 1 jam, 32 menit dan 21 detik. 

Kemudian atlet bernomor dada 2344, Jenny Huang asal Amerika berada di posisi kedua dengan catatan waktu tempuh 1 jam, 34 menit dan 34 detik. Terakhir Jie Shi Neo asal Singapura finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 1 jam, 38 menit dan 15 detik.

"Di kategori ini diberikan hadiah uang tunai 4.500 SGD dan tropi. Juara 1 pria dan wanita mendapatkan 1.000 SGD, Juara 2 mendapatkan 7.50 SGD dan Juara 3 mendapatkan 5.00 SGD," katanya.

Luki menambahkan event IBM ini memiliki bergam keuntungan bagi daerah maupun pusat. Diantaranya mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan dan PAD Bintan, mendukung program pemerintah yang menargetkan 20 juta kunjungan wisman dan lainnya.

Selain PT BRC, PT Medianusa Permana, The Orange Room dan Kemenpar RI, kata Luki, Pemkab Bintan juga akan terus memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan ataupun event berskala internasional dan nasional di Bintan.

"Kami optimis berbagi event olahraga di Bintan akan terus dilirik oleh atlet-atlet internasional. Sebab Bintan menjadi alternatif dari Singapura, tentunya Bintan memiliki keunikan khusus yang tidak didapatkan di Singapura," ucapnya. 

Donasi Rp 50 Juta untuk Pesantren Hidayatullah Bintan

International Bintan Marathon (IBM) 2018 yang digelar PT BRC dan PT Medianusa Permana (Indonesia) serta The Orange Room (Singapura) di Area Lagoi Bay, Kawasan Pariwisata Lagoi, Bintan tidak hanya kompetisi debut olahraga semata.

Tetapi juga melaksanakan kegiatan penggalan dana untuk bantuan sosial. Bantuan itu akan diserahkan kepada orang-orang yang nasibnya kurang beruntung di Kabupaten Bintan.

GM Operasional PT BRC, Prakash Nair mengatakan dalam event ini ada 3 kategori yang diperlombakan. Yaitu Full Marathon 42,195 Km, Half Mararhon 21 Km dan Charity Run 10 Km.

"Khusus Charity Run tidak disediakan hadiah seperti dua kategori lainnya. Tetapi kategori ini diadakan untuk amal," ujarnya.

Charity Run ini dimulai dari Terminal Ferry Bandar Bentan Telani (BBT) Lagoi dan finish di Area Pantai Lagoi Bay. Dalam kategori ini diikuti 300 peserta dari mancanegara maupun lokal.

Dari 300 peserta tersebut, panitia dapat menggalang dana sebesar Rp 50 juta. Dana itu lalu didonasikan ke Pondok Pesantren Hidayatullah Bintan.

"Dana itu sudah kita serahkan kepada ketua yayasannya. Semoga dana itu bisa meringankan beban yayasan dan dapat membantu anak-anak yang berada di pondok pesantren tersebut," katanya.

Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Hidayatullah Bintan, Meyadi mengucapkan terimakasih kepada PT BRC, PT Medianusa Permana, The Orange Room dan para peserta lomba lari di event IBM 2018. 

"Kami sangat berterimakasih atas bantuan dananya. Semoga event yang digelar di Lagoi selalu sukses dan banyak wisatawan yang datang," ucapnya. 

(ary)