Imunisasi MR di Kepri Tak Sesuai Target, Dinkes Cemas

Imunisasi MR di Kepri Tak Sesuai Target, Dinkes Cemas

Imunisasi MR di Kota Tanjungpinang. (Foto: Batamnews)

Batam - Pencapaian imunisasi campak dan rubella atau MR tidak sesuai target di Provinsi Kepri, Dinas Kesehatan khawatir, virus ini mewabah di kemudian hari, Rabu (5/8/2018).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, data terakhir pemberian imunisasi MR di Kepri baru 30.30 persen, sedangkan sampai awal September ini ditargetkan 60 persen. "Seharusnya 60 persen, karena sudah berjalan setengah dari jadwal yang sudah ditentukan," kata Tjetjep kepada Batamnews.co.id, Rabu (5/8/2018).

Ia mengatakan, potensi campak dan rubela di Kepri kedepan bisa lebih besar. "Ini keadaan sudah mencemaskan," katanya.

Selain itu, lanjut Tjetjep, keadaan ini juga mengakibatkan potensi generasi di Kepri untuk terhindar dari kebutaan, ketulian, jantung bocor dan rongga otak juga akan semakin besar. 

"Dampak lebih jauh akan menjadi beban yang berat bagi pemerintah dan rakyat Kepri," katanya.

Ia menganalisa, banyak masyarakat, baik itu Bupati sendiri, pihak sekolah, orang tua murid tidak mengindahkan Fatwa MUI no 33 tahun 2018 tentang dibolehkannya vaksinisasi karena dalam keadaan darurat. 

"Jika kita tidak melaksankan dengan vaksin yang ada pada saat ini, maka sama saja dengan melakukan pembiaran terhadap resiko wabah MR di Kepri," ucapnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Kepri berada di posisi nomor sembilan paling bawah pelaksanaan vaksinisasi MR secara nasional. 

Sedangkan untuk wilayah Kepri, Kota Tanjungpinang berada di tingkat atas dengan 50.55 persen, dikuti Anambas 40.06 persen, kemudian Batam, Lingga, Bintan dan Karimun serta yang jauh paling bawah Natuna hanya 9.4 persen.

(tan)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews