Bintan - Kondisi jembatan penghubung antara Kampung Beringin dan Jibut di Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam memang rusak. Pihak desa mengagendakan perbaikan jembatan itu secara gotong royong (goro) bersama warga setempat.

"Rencananya, Minggu (2/9/2018) kami goro bersama warga perbaiki jembatan itu. Tapi dua hari sebelum goro, Jumat (31/8/2108) warganya tertimpa musibah jatuh dari jembatan tersebut," ujar Kepala Desa (Kades) Kuala Sempang, Mohammad Hatta kepada Batamnews.co.id, Senin (3/9/2018).

Sesuai rencana, Minggu (2/9/2018) pagi dia bersama warga melakukan perbaikan terhadap jembatan sepanjang 35 meter itu. Namun bahan yang digunakan untuk perbaikan jembatan masih menggunakan kayu swadaya dari masyarakat.

"Ada dana dari masyarakat, jadi digunakan untuk pengadaan kayu. Kami langsung perbaiki jembatan itu bersama masyarakat dan aparatur terkait. Semoga saja dengan perbaikan ini tidak ada lagi korban kecemplung ke sungai," jelasnya.

Jika perbaikan dilakukan melalui Alokasi Dana Desa (ADD), kata Hatta, tidak akan memungkinkan. Sebab jembatan tersebut akan menelan biaya lebih besar ketimbang ADD yang diterima.

Sehingga pihak desa mengusulkan pembangunan jembatan itu ke pemerintah daerah melalui musrenbang. Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga Pemkab Bintan.

"Usulan pembangunan jembatan ini sudah lama. Dari sebelum saya diamanatkan jadi kades sampai saya jadi kades usulan itu tak kunjung dikabulkan," katanya.

Dia berharap dengan peristiwa warganya kecemplung ke sungai ketika melintasi jembatan bisa membuat mata pemerintah terbuka. Sehingga jembatan penghubung yang terbuat dari bahan kayu seadanya ini bisa direalisasikan menjadi jembatan beton.

"Dengan jembatan yang berkualitas pastinya keamanan dan keselamatan warga yang melalui jembatan itu terjamin," ucapnya. 

(ary)