Legitnya Lempok Cempedak, Dodol Musiman dari Lingga

Legitnya Lempok Cempedak, Dodol Musiman dari Lingga

Lempok cempedak dari Kabupaten Lingga yang tak ubah seperti dodol (Foto:Ruzi/Batamnews)

Lingga - Masyarakat di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, menyebutnya "lempok". Tapi, perlu diketahui bahwa lempok bukan sejenis lem ataupun perekat lainnya, namun lempok adalah makanan olahan berbahan dasar buah cempedak.

Mungkin kedengaran sedikit aneh dengan namanya, namun begitulah makanan yang ada di Lingga ini masyarakat menyebutnya.

Lempok ternyata tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat Lingga saja, tapi di Provinsi Bangka Belitung, serta sebagian warga dari Pulau Sumatera sangat menyukai makanan yang satu ini.

Lempok juga memiliki keistimewaan dari pada kuliner lainnya. Pasalnya, lempok baru bisa dibuat ketika saat musim panen cempedak tiba. Artinya, lempok merupakan dodol musiman yang tidak didapat pada sewaktu-waktu.

Jika pohon cempedak belum berbuah dan belum memasuki masa panen, lempok tidak akan dapat dinikmati, karena tidak ada yang membuatnya.

Tapi, jika musimnya telah tiba, makanan olahan sederhana ini mampu membuat lidah bergoyang ketika dicicipi. Dan tentu saja banyak yang rindu dengan makanan yang satu ini, terutama bagi masyarakat Lingga di perantauan.

Untuk membuat makanan olahan yang berbahan dasar cempedak ini cukup mudah. Isi dari cempedak dipisahkan dari bijinya dan kemudian dicampur dengan gula pasir yang kemudian dimasak dan dicampur dengan sedikit garam supaya lebih gurih.

Lalu aduk dalam wajan dengan api sedang. Aduk terus menerus hingga campuran bahan tersebut mengental dan menyatu, bisanya memakan waktu berjam-jam. Jika tidak, maka lempok ini akan mengental di satu sisi dan tidak merata secara keseluruhan.

Lempok baru bisa dibilang matang jika sudah tidak melekat pada pengaduknya. Setelah itu bisa dipastikan, maka lempok siap diangkat.

Namun, tidak berhenti disitu saja. Masih ada proses pendinginan terlebih dahulu agar bisa dibentuk dan kemudian dibungkus menggunakan plastik dan kertas minyak.

Setelah lempok ini dibungkus baru lah siap dipasarkan ataupun hanya untuk sekedar dimakan sendiri begitu saja atau digoreng dengan tepung menjadi hidangan bersama secangkir teh maupun kopi.

Lempok cempedak memiliki tekstur yang lebih lengket dan lebih legit rasanya. Lempuk Cempedak yang memiliki kualitas tertinggi, rasanya manis menyengat, harum cempedak, kulit luar lempok lunak kering agak keputih-putihan, serta bagian dalamnya lembut berwarna kuning.

Di Kabupaten Lingga, lempok baru diproduksi rumahan. Bahkan, lempok jarang di jual di warung-warung yang ada. Tapi biasanya, jika lempok itu dijual, harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp80.000-Rp150.000 per kilogram (kg) tergantung kualitas lempok.

Jadi, bagi Anda yang belum pernah merasakan kelegitan lempok cempedak ini, tunggu apa lagi. Mari dicoba.

(ruz)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews