Gencar Lawan Hoax, Twitter Hapus 486 Akun Manipulasi

Gencar Lawan Hoax, Twitter Hapus 486 Akun Manipulasi

Ilustrasi

Jakarta - Pihak Twitter tampaknya semakin tegas menghadapi berita hoax. Seperti diketahui, minggu lalu Twitter telah menangguhkan 284 akun yang terlibat dalam komunitas atau jaringan yang terlibat dalam manipulasi terkoordinasi. 

Bahkan hingga sekarang, perusahaan milik Jack Dorsey tersebut telah menyingkirkan sekira total 486 akun.

"Banyak akun yang ditangguhkan itu tampaknya berasal dari Iran. Serta penangguhan terbaru juga terkait dengan jaringan misi informasi ini. Meskipun 100 akun mengaku berasal dari Amerika Serikat. Selain itu, sebagian besar akun juga telah terdaftar sekira satu tahun, dan diantaranya memiliki sekitar 1.268 pengikut," kata pihat Twitter, seperti dilansir dari laman Engadget, Selasa (28/8/2018).

Lebih lanjut, Twitter mengklaim jika kebanyakan dari akun ditangguhkan tersebut berbagi postingan yang mengandung postingan yang berisi berita palsu, yang mampu menimbulkan perpecahan. 

Selain itu juga, sebagian dari mereka memposting tangkapan layar sebagai contoh konten, seperti saja retorika anti Trump yang dicuitkan oleh akun bernama @RealRozaSanchez.

Langkah pembersihan yang dilakukan Twitter ini telah disambut oleh banyak orang. Sehingga sedikit menempatkan posisi yang sulit bagi perusahaan. 

Seperti saja, pada bulan Juli 2018 dilaporkan jika pengguna Twitter mengalami penurunan pada kuartal kedua 2018. Pengguna aktif bulanan juga turun sekitar 335 juta.

Menariknya sang CEO, Jack Dorsey mengaitkan kemerosotan ini dengan sikapnya yang lebih keras terhadap akun-akun bermasalah. Menurut dia, ini semua merupakan tindakan penyeimbangan untuk Twitter.

Meskipun resiko jika gagal mengatasi masalah ini mampu membuat penurunan jumlah yang lebih besar. Sehingga, lanjut Dorsey, jika lonjakan proaktif ini sementara terlambat tidak menjadi masalah, karena lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews