PDAM Bintan Nilai Pembabatan Hutan Sebabkan Air Waduk Menyusut

PDAM Bintan Nilai Pembabatan Hutan Sebabkan Air Waduk Menyusut

Hutan Bintan (foto: ary/batamnews)

Bintan - Maraknya aktivitas pembabatan Hutan Lindung Sei Pulai di perbatasan Tanjungpinang-Bintan berdampak pada ketersediaan air di waduk yang dikelola PDAM Tirta Kepri kian menyusut.

Hingga Agustus 2018, debit air di Waduk Sei Pulai hanya mencapai ketinggian 2,6 meter.

Kasi Produksi PDAM Tirta Kepri, Abdul Razak mengatakan debit air di waduk mengalami penurunan sebesar 40 Cenimeter (Cm). Dari ketinggian 3 meter menjadi 2,6 meter. 

"Dampak penyusutan air ini dikarenakan banyaknya aktivitas pembabatan hutan lindung. Kemudian cuaca panas yang melanda akhir-akhir ini," ujar Razak, kemarin.

Walaupun debit air menyusut, kata Razak, penyaluran air bersih ke seluruh pelanggan tetap berjalan selama 24 jam. Bahkan, kualitas dan kuantitas airnya masih normal.

Ketersediaan air di waduk masih mampu memenuhi permintaan 17.000 warga di Kota Tanjungpinang dan 2.000 warga di Kabupaten Bintan.

"Produksi air masih normal. Yaitu 180 liter per detik," katanya. 

Diharapkan dia, aparat keamanan maupun pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata terkait pembabatan hutan lindung yang mengelilingi waduk tersebut. 

Apabila dibiarkan, hutan akan semakin gundul. Kemudian ketersediaan air lambat laun akan terus menyusut.

"Hutan menyimpan air. Jika hutan dirusak otomatis air akan berkurang dan lama kelamaan terjadilah krisis air. Jadi kita minta masalah ini bisa ditindaklanjuti oleh pihak terkait," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews