Pariwisata Sektor Yang Cepat Kembangkan Dunia Startup

Pariwisata Sektor Yang Cepat Kembangkan Dunia Startup

foto:wisatasertafotografi.blogspot.com

Jakarta – Pariwisata adalah sektor tepat untuk meningkatkan perekonomian. Termasuk mengembangkan dunia startup. Penilaian itu disampaikan Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata, Hiramsyah S. Thaib. 

Hiramsyah menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara di acara Kumpul Startup, Sabtu (14/7). Bertempat di Segitiga Emas Bussiness Park, Jakarta Selatan.

"Pariwisata Indonesia telah terbukti menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia. pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia juga yang tertinggi di regional dan global. Mencapai 25 persen. Atau empat kali lebih besar di regional dan global," ujar Hiramsyah. 

Selain itu wisatawan kini telah bergeser ke arah digital. Dalam mencari informasi destinasi, wisatawan memperbandingkan antar produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi, telah mereka lakukan secara digital.

"singkatnya mereka search and share menggunakan media digital. Ini tentu sebuah peluang besar bagi para pelaku startup. Sayang sekali kalau sampai tidak melirik ke arah ini," imbuhnya. 

Untuk itu, Kemenpar mendorong pelaku industri, khususnya start-up bidang pariwisata untuk terus melakukan terobosan. Kolaborasi menjadi langkah untuk melakukan percepatan. Sehingga start-up pariwisata bisa tumbuh bersama dan akhirnya beribas pada berkembangnya sektor pariwisata Indonesia secara keseluruhan.

"Kita punya banyak potensi pariwisata terbaik di dunia. Itu yang menjadikan kenapa sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang bisa memajukan Indonesia. Apalagi kita sudah masuk ke zaman dimana pariwisata sudah masuk sebagai kebutuhan dasar. Ini harus dimaksimalkan," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Hiramsyah juga menyinggung target Kemenpar membawa Wonderful Indonesia masuk 30 besar branding terbaik dunia dalam dua tahun ke depan. Saat ini branding Wonderful Indonesia menempati peringkat 47 dunia versi Travel and Tourism Competitiveness Index World Economic Forum (WEF).

"Kita mengalahkah "Truly Asia" (Malaysia) yang nomor 85, mengalahkan "Amazing Thailand" yang nomor 68. Target kita in the next to year akan lompat ke 30 besar dunia," kata Hiramsyah 

Menteri Pariwisata Arief Yahya senada dengan hal tersebut. Menurutnya, telah terjadi Digital Transformation atau peralihan dunia dari Owning Economy ke Sharing Economy. Buktinya sudah didepan mata. Largest Companies by Market Cap 2016 adalah perusahaan digital, Apple (582 Billion US$), Alphabet (556 Billion US$), Microsoft (452 Billion US$), Amazon (364 Billion US$), Facebook 359 Billion US$).

Kemenpar pun sudah pasang kuda-kuda. Yaitu dengan mendorong semua lini ke arah digital friendly. Industrinya difasilitasi bergabung dengan ITX Indonesia Travel Xchange. Inilah platform yang diendorse pemerintah untuk mempertemukan demand dan suplai dalam bentuk digital market place. 

"Digital Revolution is a Natural Revolution Pariwisata Indonesia tumbuh pesat karena media digital. Yakni 70% search dan share informasi menggunakan media digital. Media digital 4 kali lipat lebih efektif dibanding media konvensional. Untuk itu mari kita berkolaborasi untuk terus mendongkrak pariwisata Indonesia " ujar Menpar Arief Yahya.

(adv)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews