Bintan - Pj Kepala Desa Toapaya Selatan (topsel), Firman menegaskan kepada warganya yang mengajukan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) harus memahami terlebih dahulu mekanisme program tersebut. Hal itu bertujaun agar tidak salah paham dengan tugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) saat bertugas di lapangan.

"Kami berharap masyarakat juga proaktif dan paham terhadap program tersebut. Jadi tak ada masalah lagi ketika BPN memproses permohonan dari masyarakat," ujar Firman, Rabu (4/7/2018)

Desa Toapaya Selatan, kata Firman, merupakan salah satu desa di Kecamatan Toapaya yang mendapatkan program PTSL dari BPN. Sehingga sejak awal dirinya telah memberikan informasi yang sedetil-detilnya kepada masyarakat.

Tujuannya agar masyarakat memahami kepengurusan untuk mendapatkan PTSL dan tidak kecewa jika permohonan sertifikasi tanahnya tidak dapat dikabulkan.

"Dalam program ini seluruh bidang tanah di desa akan didata seluruhnya. Makanya Informasi itu selalu kami berikan kepada masyarakat," katanya.

Baca juga:

Binsar Tambunan: Persediaan Air di Batam Terbatas

Berjenggot Lebat, Perempuan Ini Tetap Percaya Diri

Lanjut dia, dalam proses PTSL ini pasti ditemui kendala di lapangan. Mulai dari pemohon yang lahannya bersengketa dan masuk ke dalam wilayah hijau.

Apabila lahan masih bersengketa diminta kepada pemohon untuk selesaikan dulu. Kemudian bagi lahannya di wilayah hijau tidak dibenarkan untuk disertifikatkan.

"Banyak warga yang mengusulkan, namun saat diukur dan diteliti ternyata bukan wilayah yang dapat dikeluarkan hak, sehingga tidak dapat dilanjutkan. Inilah yang harus dipahami," katanya.

Program Prona/PTSL tahun 2017 sudah banyak permohonan warga yang diselesaikan, sisanya tahun ini akan diselesaikan.

"Yang ada kesalahan sedang diperbaiki dan tahun ini akan selesai. Kalau program PTSL tahun 2018 masih terus berjalan," katanya. 

(ary)