5 Bukti Sejarah Hubungan China-Arab di Wisata Religi Kampung Najiahu

5 Bukti Sejarah Hubungan China-Arab di Wisata Religi Kampung Najiahu

Masjid Najiahu yang merupakan masjid terkenal di Provinsi Ningxia, China (indonesiaraya)

Najiahu - Kampung Najiahu di China membuktikan adanya hubungan antara Arab dengan negeri tirai bambu itu. Jejak-jejak sejarah Islam sangat kental di sana.

Hal ini dikaitkan dengan adanya keturunan Nabi Muhammad (biasa disebut habib atau sayid) yang dipercaya menjadi gubernur pertama Provinsi Yunnan, Cina.

Seperti dikutip dari historia berdasarkan silsilah keluarga Saidianchi (Saidianchi Jiapu) yang ditemukan sejarawan Li Shihou pada 1984 di Yunnan, Saidianchi Zhansiding Wumaer tak lain adalah keturunan ke-30 Nabi Muhammad dari garis Housaini (Husain), putra kedua dari pernikahan putri Rasulullah, Fatimah az-Zahra dengan Ali bin Abi Thalib.

Na Weixin dalam karya monumentalnya, Keluarga Bangsawan Saidianchi Zhansiding (Saidianchi Zhansiding Shijia, 1992), spesifik merinci Saidianchi Zhansiding adalah keturunan ke-30 Nabi Muhammad dari garis Yahya bin Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali.

Saidianchi Zhansiding Wumaer dipastikan ialah pelafalan bahasa Mandarin untuk Sayid Syamsuddin Umar alias Sayid Ajal Syamsuddin Umar al-Bukhari.

Seperti apakah kampung Najiahu yang jadi bukti sejarah Islam di China itu? Seperti dikutip dari kompascom berikut gambarannya

1. Ada masjid berusia 500 tahun

Sebuah masjid besar di kampung Najiahu, Yanghe,Yongning, menjadi saksi hubungan kedua bangsa itu.

Masjid Raya Najiahu dibangun hampir 500 tahun silam. Bentuk bangunan sebagaimana umumnya di China, namun masjid ini merupakan kombinasi seni arsitektur Dinasti Tang dan kebudayaan Arab.

Wakil Pengurus Masjid, Na Xuexib mengatakan, pada bulan Ramadhan khususnya Jumat, masjid tersebut biasanya banyak dikunjungi wisatawan dari Asia, seperti Indonesia dan Malaysia. Untuk itu, pihaknya menyiapkan makan sampai untuk makan malam atau santap sahur.

Bahkan, beberapa masyarakat setempat selalu memberikan makanan kepada jamaah masjid dan tukar-menukar hidangan saat Ramadhan dengan beberapa warga lainnya.

2. Pusat kegiatan umat Islam

Masjid yang dibangun sekitar tahun 1524 tersebut, kata dia, menjadi pusat kegiatan umat Islam di wilayah setempat yang memiliki warga sekitar 5.000 orang.

Berdiri di atas lahan seluas 9.000 meter persegi, kompleks bangunan ini memiliki beberapa bangunan, antara lain, masjid raya, menara Malwiya, rumah bulan, juga ruang belajar.

"Saat ini ada sekitar 20 santri yang tengah belajar di sini," ujar imam masjid, Na Xuejun, yang bernama Islam Abdullah Hud.

3. Sering dikunjungi tokoh muslim dari berbagai negara

Masjid itu juga kerap dikunjungi kaum Muslim dan tokoh-tokoh Muslim dari beberapa negara berpenduduk Islam di Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara,tentu termasuk Indonesia.

4. Penduduknya wajib bisa baca AlQuran

Muslim di Najiahu harus bisa membaca Al Quran karena telah diajarkan sejak kecil. Sekitar 36 persen dari 6,75 juta jiwa penduduk di Ningxia beragama Islam.

5. Rujukan Bukti Sejarah Islam di China

Masjid yang berada sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Yinchuan, Provinsi Ningxia, arah selatan tersebut juga merupakan salah satu destinasi wisata religi di provinsi tersebut, yang mempunyai tagline "Visit Ningxia for a spiritual holiday".

Selain itu, masjid itu juga selalu dijadikan rujukan wisatawan dan sejahrawan yang ingin mengetahui sejarah Islam di Ningxia dan perkembangan Islam di daratan Cina.


(deb)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews