Pemuda 18 Tahun Tewas Dikeroyok, Tubuhnya Diseret dari lantai 2

Pemuda 18 Tahun Tewas Dikeroyok, Tubuhnya Diseret dari lantai 2

Keluarga AW (syahdan alamsyah/detik)

BATAMNEWS.CO.ID, Sukabumi - Seorang pemuda berinisial AW (18) ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Sukaraja dalam keadaan tak bernyawa. Ia tewas dikeroyok di sebuah hotel.

Kurang dari 1 x 24 jam para pelaku dibekuk petugas, mereka adalah IH (29), E alias Batik (34) dan SZ alias Jai (32). Pengakuan sadis meluncur dari para pelaku.

Menurut cerita para pelaku, awalnya AW mendatangi hotel tempat ketiga pelaku menginap sambil membawa serta pacarnya, HDP. Para pelaku memberi minuman keras lalu mabuk bersama.

HDP melayani hubungan badan dengan Batik dan Ipey di lantai 2 kamar hotel. Lalu terjadi cekcok antara HDP dengan salah seorang pelaku dengan alasan pembayaran kurang.

 Pengakuan salah seorang pelaku yakni SZ, saat itu HDP hanya dibayar setengah harga dari kesepakatan. Mendengar kekasihnya terlibat cekcok soal bayaran, korban mengamuk dan membela kekasihnya.

"Dalam keadaan mabuk AW tiba-tiba terlibat cekcok dengan para pelaku lantaran teman wanitanya bercerita tidak menerima bayaran sesuai kesepakatan," terang Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo didampingi Kasatreskrim AKP Budi Nuryanto, Selasa (19/6/2018).

Melihat AW mengamuk, tiga pelaku lalu menganiaya AW dengan cara ditendang dan dipukul. Setelah itu mereka menarik korban dari lantai 2 kamar hotel ke lantai 1.

"Korban sempat lari, namun karena lemas setelah pengeroyokan dia tumbang atau jatuh di pinggir jalan sampai akhirnya meninggal dunia," tandas Susatyo.

Usai melakukan otopsi dan memintai keterangan sejunlah saksi, kurang dari 1 x 24 jam para pelaku berhasil dibekuk.

"Tiga pelaku kita amankan berikut barang bukti minuman keras. Saksi berinisial HDP atau teman wanita korban juga kita mintai keterangan," lanjut Susatyo.

Keluarga membantah

Diwakili EG (50), ayah AW, keluarga menggelar jumpa pers, Selasa (19/6/2018). Menurutnya, pelaku memberikan keterangan palsu.

"Seperti AW datang ke hotel WS, pesta miras sambil bawa kekasih lalu kekasihnya berinisial HDP alias AZ itu dipakai orang dan kondisi AW sedang mabuk itu semuanya jelas rekayasa para pelaku," kata EG.

EG menduga anaknya dijebak. Ia menuding ada yang berniat menghancurkan nama baik keluarganya.

"Anak saya dijebak, perempuan yang katanya kekasih anak saya ini hanya umpan dari para pelaku," lanjut EG yang berprofesi sebagai pendidik ini.

Menurut EG, di hari saat AW pergi dari rumah sebelum malam kejadian, EG melihat putranya itu seperti tergesa-gesa sampai-sampai mengenakan sandal jepit sobek.

"Dia pergi tergesa-gesa, seperti ada yang mengancam. Mestinya anak seusia dia mau pergi dari rumah 'nyetil' rapi, ini kan enggak pakai sendal jepit biasa," ucap EG.

(deb)

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews