Pendukung Kandidat Pemilu di Papua Nugini Bakar Pesawat Penumpang

Pendukung Kandidat Pemilu di Papua Nugini Bakar Pesawat Penumpang

Sejumlah massa bakar pesawat di Bandara Papua Nugini (Foto: via Detikcom)

Papua Nugini - Sejumlah pendukung seorang kandidat di Papua Nugini mengamuk. Mereka membakar sebuah pesawat dan sejumlah bangunan. Kemarahan mereka dipicu kekecewaan hasil dari sidang mengenai hasil pemilihan umum.

Pesawat yang dibakar berjenis pesawat penumpang di Dataran Tinggi Papua Nugini.

Para saksi mengatakan, pesawat Dash 8 yang akan meninggalkan kota Mendi petang kemarin dihentikan dan dibakar.

Direktur Keperawatan Rumah Sakit Mendi, Anna Anda, mengatakan para pendukung calon yang kalah untuk kursi provinsi Dataran Tinggi Selatan melakukan kerusuhan ketika berita tentang keputusan pengadilan tentang pemilu sampai ke mereka.

"Mereka mengamuk dan membakar semuanya, bahkan Air Niugini [pesawat]," katanya.

"Aku bisa melihat asap hitam naik, itu sangat mengerikan,"

Air Niugini mengeluarkan pernyataan mengonfirmasi pesawatnya telah dirusak.

"A Link PNG (anak perusahaan maskapai) DHC-8 pesawat terlibat dalam kerusuhan sipil di bandara Mendi, Provinsi Dataran Tinggi Selatan hari ini menyusul keputusan petisi pemilu," kata perusahaan itu.

"Pesawat mengalami kerusakan ketika perusuh menyerbu tarmak, dan National Airports Corporation juga telah menutup bandara."

Air Niugini mengatakan penumpang dan awak pesawat turun dari pesawat dan tidak ada yang dirugikanPara pendukung yang marah dari seorang kandidat yang kalah membakar pesawat penumpang di Dataran Tinggi Papua Nugini.

Facebook: David and Anna Wissink

Perselisihan mengenai kursi provinsi telah menyebabkan korban jiwa di Dataran Tinggi Selatan dan serangan terhadap bisnis yang sebelumnya dimiliki oleh Perdana Menteri Peter O'Neill.

Para saksi di Mendi mengatakan massa berusaha membakar lebih banyak bangunan dalam kekerasan baru.

O'Neill mengatakan bahwa Pemerintah akan mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional dan menanggapi kekerasan tersebut.

"Tindakan yang kita lihat hari ini di Mendi sangat memalukan," katanya.

"Keadaan darurat akan diumumkan, dan pasukan keamanan tambahan dikerahkan untuk mencegah perilaku melanggar hukum lebih lanjut.

"Mereka yang terlibat akan ditahan oleh polisi dan diadili."

(snw)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews