Pengungsi Bebas Selama Puasa, Ternyata Dipergoki Berduaan di Kamar

Pengungsi Bebas Selama Puasa, Ternyata Dipergoki Berduaan di Kamar

Coordinator for Notrthern Region International Organization for Migration (IOM) Pierre King (Foto: Harry/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Selama Bulan Suci Ramadan sebanyak 456 pengungsi yang menempati Badra Hotel di Jalan Wisata Bahari, Batu 25, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, diberikan kebebasan untuk keluar oleh pihak Imigrasi Tanjungpinang. 

Namun kebebasan itu disalahgunakan oleh para pengungsi. Seperti yang dilakukan Abdul Hakim Faizi. Ia terjaring razia kepolisian kedapatan sekamar bersama seorang wanita lokal di penginapan di daerah Kijang, belum lama ini.

"Kebebasan keluar dari penampungan diberikan selama bulan puasa dengan batas waktu sampai sekitar pukul 22.00 WIB. Tapi kebebasan ini justru disalahgunakan," ujar Coordinator for Notrthern Region International Organization for Migration (IOM), Pierre King di kantornya Jalan Peralatan Km 7, Tanjungpinang, kemarin

Kejadian memalukan ini membuatnya sangat kesal. Sebab pandangan masyarakat terhadap pengungsi yang berada di Badra Hotel menjadi buruk.

Namun yang bisa dilakukan IOM saat ini hanya melakukan sosialisasi ke pengungsi tentang adat budaya masyarakat setempat. Termasuk norma-norma yang harus diikuti serta perilaku apa saja boleh dan tidak boleh dilakukan. IOM juga membuatkan program untuk pengungsi yang melibatkan masyarakat.

"Saya tidak kenal pengungsi yang terjaring razia itu tapi dia sudah diberikan sanksi, dikurung di Rudenim. Tapi saya tak puas, rasanya ingin menghajar. Karena kesalahan satu orang saja berimbas buruk kepada lainnya," jelasnya.

Diharapkan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi pengungsi lainnya untuk tidak melakukan perilaku di luar adat budaya dan norma daerah ini. Karen jika dilanggar bisa merdampak buruk bagi lainnya. 

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Indonesia yang peduli terhadap pengungsi dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 125 tahun 2016. 

"Pemerintah Indonesia sangat bijak melihat permasalahan ini, lebih ke sisi kemanusiaannya," ucapnya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews